Nakita.id - Marak dikabarkan lonjakan kasus Covid-19 di banyak daerah usai lebaran dan libur panjang.
Beberapa rumah sakit bahkan melaporkan kapasitas tempat tidurnya kini sudah mencapai 80% atau hampir penuh akibat menerima pasien Covid-19 yang terus berdatangan.
Update per 16 Juni 2021 angka Covid di Indonesia menembus di angka 1,92 juta kasus.
Belum lagi ancaman mutasi virus dan varian virus baru asal luar negeri yang mulai menyerang.
Oleh sebab itu, pemerintah Indonesia terus menggencarkan percepatan program vaksinasi nasional sebagai upaya melindungi masyarakat.
Pemerintah menargetkan pemberian vaksinasi kepada 181,5 juta penduduk atau 70 persen dari total populasi.
Meski demikian, dalam menangani pandemi Covid-19, kita tidak boleh hanya mengandalkan satu proteksi kesehatan saja, perlindungan dari luar dengan penerapan protokol kesehatan pun penting untuk terus digalakkan.
dr. Dirga Sakti Rambe M,sc, Sp,PD, selaku Dokter Spesialis Penyakit Dalam dan Vaksinolog menjelaskan, “Saat ini, persentase penduduk Indonesia yang telah divaksin 1 kali sebesar 11% dan vaksinasi lengkap sebesar 6,3%."
Sayanngnya, angka tersebut masih terbilang kecil dari total populasi Indonesia saat ini.
Apalagi, saat ini kita dihadapkan pada ancaman berupa mutasi virus baru yang mulai ditemukan di tanah air sehingga kewaspadaan tentu perlu semakin ditingkatkan.
Kehadiran vaksin memang menjadi langkah pencegahan yang penting diambil untuk membentuk Herd Immunity.
Namun tidak ada langkah pencegahan yang 100% efektif.
"Memadukan perlindungan dari dalam dan luar menjadi upaya yang bisa kita lakukan bersama, untuk mengurangi risiko terpapar atau tertular virus," jelas dr. Dirga dalam press conference SOS Personal Hygiene Serukan #TetapWaspada, Beri Perlindungan Maksimal Hadapi Ancaman Virus Berbahaya, Kamis (17/6/2021).
Meski sudah mendapatkan Vaksin, protokol kesehatan 5M menjadi proteksi majemuk yang wajib untuk terus diterapkan.
Mulai dari Menggunakan Masker, Mencuci Tangan, Menjaga Jarak, Menghindari Kerumunan dan Mengurangi Mobilitas.
Menurut dr. Dirga, penggunaan masker terbukti sangat efektif dalam mencegah penularan.
Namun, hal tersebut bergantung pada jenis dan cara penggunaan masker.
Masker medis terbukti masih paling efektif, jika digunakan dengan tepat.
"Saya menyarankan untuk mengganti masker maksimal 6 jam, atau ganti segera setelah masker sudah basah atau kotor”, tambah dr. Dirga.
Selain patuh pada prokes, tentunya perlu dibarengi pula dengan PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat), gunakan produk kebersihan yang sudah teruji klinis mampu membunuh kuman dan virus yang salah satunya adalah penggunaan Hand Sanitizer.
Sebagai brand yang memiliki kepedulian besar terhadap perlindungan higienitas dan kesehatan masyarakat Indonesia, SOS Personal Hygiene mengajak masyarakat untuk tidak abai dan terus disiplin dalam menerapkan protokol kesehatan, guna melindungi kesehatan diri dan keluarga tersayang dengan #TetapWaspada.
“Saat ini, kita tengah berada dalam situasi darurat, dimana penerapan protokol kesehatan dan higienitas menjadi sebuah keharusan.
#TetapWaspada kami kampanyekan untuk mengajak masyarakat ambil peran dan menjadi pahlawan untuk keluarga dan lingkungan sekitar dengan tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan serta menjalani hidup bersih dan sehat,” ujar Winny Yunitawati, Director of Brand Investment & Consumer Engagement SOS.
Tak hanya itu, SOS juga berkomitmen untuk menghadirkan perlindungan terbaik melalui rangkaian produk Personal Hygiene yang lengkap dan teruji klinis keefektifisannya.
Setelah sebelumnya memiliki Hand Sanitizer dan Hand Wash Antibacterial, kini SOS hadir melengkapi rangkaian produk perlindungan lainnya.
SOS mengeluarkan Antiseptic Liquid, Body Wash dan Barsoap Antibacterial serta yang terbaru SOS Surgical Mask Protection 3-Ply Daily dengan BFE>96% (Bacterial Filtration Efficiency) & PFE 0,1 Micron (Particle Filtration Efficiency) yang menjadi kebutuhan utama masyarakat saat ini.
Seluruh rangkaian produk SOS memiliki formula yang telah teruji klinis mampu membunuh 99% kuman, bakteri dan virus.
Tak hanya itu, SOS juga memberikan rasa tenang lebih bagi masyarakat melalui sertifikasi halal dari Majelis Ulama Indonesia di seluruh rangkaian produk Personal Hygiene, sehingga dapat mendukung penerapan protokol kesehatan kian maksimal.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Penulis | : | Nita Febriani |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR