Nakita.id – Ketika anak berprestasi tentu saja menjadi kebanggaan tersendiri untuk orangtua.
Dan tentu saja kebanggaan juga untuk anak karena unggul dibandingkan teman-temannya.
Untuk membuat anak berprestasi bisa melalui bidang akademik ataupun non akademik.
Kalau berprestasi di bidang non akademik, orangtua bisa memberikan fasilitas kepada anak yang mendukung minat dan bakatnya seperti diikut sertakan les, membelikan fasilitas pendukung di rumah, dan sebagainya.
Tetapi bagaimana mendorong minat dan bakat anak agar bisa berprestasi di bidang akademik?
Seorang psikolog sekaligus founder Klinik Psikologi Ruang Tumbuh Irma Gustiana A, S.Psi., M.Psi., Psikolog menjelaskan apa saja yang bisa orangtua lakukan untuk mendorong minat dan bakat anak di bidang akademik agar bisa berprestasi.
Berikan stimulasi
Memberikan stimulasi dalam menggali minat dan bakat anak sangatlah penting.
Pemberian stimulasi ini berguna untuk orangtua melihat apakah kemampuan kognitif anak mendukung atau tidak agar bisa berprestasi di bidang akademik.
Dan pemberian stimulasi ini perlu dilakukan sesuai usianya ya Moms.
Artinya sesuaikan dengan saat ini Si Kecil sedang duduk dibangku apa, apakah SD, SMP, SMA, atau kuliah.
Dukung sarana belajar
Kalau ingin anak berprestasi di bidang akademik, sarana belajar yang dimiliki anak juga harus mendukung.
Jangan hanya menyuruh anak terus belajar saja tetapi sarana belajarnya tidak cukup baik.
Irma menyarankan untuk Moms memastikan keadaan tempat belajarnya.
“Pastikan memang tempat belajarnya fasilitas belajarnya cukup memadai bagi anak penerangannya, apakah di tempat yang kondusif atau tidak,” jelas Irma.
Kondisi yang kondusif untuk anak belajar sangatlah penting agar Si Kecil bisa memahami pembelajaran di rumah dengan optimal.
Beri dukungan pada setiap proses
Tentu saja sebagai orangtua, Moms dan Dads perlu memberikan dukungan pada anak.
Tetapi ingat jangan melulu fokus pada akhirnya saja seperti halnya juara atau harus peringkat 1.
Irma lebih menyarankan Moms dan Dads memberikan dukungan dalam setiap proses yang dijalani bukanlah hasil akhirnya.
“Jadi kalau hasil akhir sebenarnya bonus, target itu adalah tujuan tetapi bukan yang paling penting tapi bagaimana anak bisa belajar mendorong dirinya untuk bisa pelan-pelan mencapai target belajar tadi,” jelas Irma.
Buat rencana jangka pendek dan panjang
Kalau berbicara soal akademik, artinya tidak sekadar untuk 1 hingga 2 tahun ke depan.
Pendidikan anak sangatlah panjang, kurang lebih 17 tahun anak harus terus menerus belajar.
Mulai dari TK, SD, SMP, SMA, hingga akhirnya kuliah.
Dengan begitu, Irma menyarankan untuk orangtua membuat target jangka pendek dan jangka panjangnya.
Eksplorasi minat dan bakatnya
Tak hanya melulu di pembelajaran saja, minat dan bakat anak juga perlu di eksplorasi di luar kegiatan belajar.
Moms bisa menyarankan anak untuk masuk ekstrakurikuler yang ada di sekolah untuk mendukung minat dan bakatnya.
Kemudian selain di sekolah, Moms bisa memberikan les untuk anak serta fasilitas yang mendukung di rumah.
Penulis | : | Gabriela Stefani |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR