Nakita.id - Menggali minat dan bakat si Kecil bagi beberapa orang tua bukanlah hal yang mudah.
Tak jarang, orang tua merasa pasrah terkait minat dan bakat yang dimiliki si Kecil karena merasa tak tahu apa yang harus diperbuat.
Tapi ternyata ini bukan jadi alasan lagi lho Moms.
Moms bisa mulai mempelajari minat dan bakat si Kecil sedini mungkin.
Selain itu, Moms dan Dads juga harus bekerja sama dalam mengembangkan minat dan bakat si Kecil agar tak salah arah.
Baca Juga: Setiap Orangtua Wajib Tahu, Inilah 8 Tips dan Trik Menggali Minat dan Bakat Anak agar Optimal
Berdasarkan bincang-bincang Nakita.id bersama dr. Lucia Nauli Simbolon, M.Sc., Sp.A, ternyata dalam menggali minat dan bakat si Kecil, Moms harus mengetahui beberapa hal mendasar terlebih dahulu lho.
dr. Lucia yang merupakan Dokter Anak di Rumah Sakit Permata Cibubur ini terlebih dahulu menjelaskan perbedaan minat dan bakat.
Menurutnya, minat dan bakat adalah dua hal yang berbeda.
Minat merupakan kemampuan atau passion yang dimiliki si Kecil dan bisa berubah-ubah seiring masa pertumbuhannya.
Akan tetapi bakat merupakan hal yang melekat dari dalam dirinya, atau kemampuan terpendam yang biasanya diwariskan oleh orang tuanya.
Selanjutnya, dr. Lucia yang juga merupakan Staff Divisi Naonatalogi di RS Harapan Kita Jakarta ini juga memberi tips Moms menggali minat dan bakat si Kecil sejak dalam kandungan.
dr. Lucia mengatakan bahwa minat dan bakat si Kecil memang tak mudah untuk diketahui.
Tapi, minat dan bakat bisa dirangsang sejak si Kecil di dalam kandungan.
Contohnya Moms dan Dads rutin mengajak si Kecil yang masih di dalam perut berkomunikasi.
Moms dan Dads juga bisa mengenalkan musik klasik pada si Kecil dengan memutar lagu klasik.
Selain itu, Moms juga bisa membiasakan mematikan lampu saat tidur agar si Kecil mampu membedakan gelap dan terang.
Selanjutnya, minat dan bakat bisa diasah saat anak usia emas hingga ia memasuki jenjang sekolah.
Moms bisa mendaftarkan si Kecil ke kursus atau les minat bakat yang saat ini tersebar luas.
Misalnya les musik, les tari, atau bahkan olahraga yang si Kecil minati.
Akan tetapi karena anak-anak pasti memiliki titik jenuh, Moms tak boleh memaksa si Kecil yang merasa jenuh ketika mengikuti les minat bakat tersebut.
Moms bisa menetapkan beberapa pilihan.
Ketika si Kecil merasa bosan, Moms harus memberi motivasi pada si Kecil agar mereka merasa didukung dan mendapat motivasi positif dari orang tuanya.
Ketika hal tersebut tak mempan, Moms bisa mengizinkan si Kecil untuk rehat sejenak dari kegiatannya tetapi tetap menerapkan deadline dan aturan kalau si Kecil harus tetap kembali meneruskan les tersebut.
Moms juga bisa mengalihkan kebosanan si Kecil dengan mengganti kegiatan sesuai keinginan dan kemampuan si Kecil.
Kunci dalam mengembangkan minat dan bakat pada si Kecil yakni komunikasi.
dr. Lucia menekankan pentingnya komunikasi, baik antara Moms dan Dads dengan si Kecil, atau Moms dengan si Kecil.
Sebelum mengarahkan minat dan bakat si Kecil, Moms dan Dads harus sepakat tentang kursus apa yang akan diambil si Kecil dan menyesuaikan dengan keinginannya.
Moms juga harus menetapkan target pada si Kecil agar si Kecil menjalani kegiatannya dengan nyaman dan juga senang tanpa paksaan.
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR