Nakita.id - Salah satu kekhawatiran yang dirasakan para wanita terkait efek samping vaksinasi adalah jadwal menstruasi yang jadi tidak teratur.
Belakangan memang vaksinasi COVID-19 juga dikaitkan dengan isu perubahan menstruasi pada wanita.
Bahkan ada pula yang menyebutkan kalau vaksinasi membuat rahim kering dan menimbulkan masalah kesuburan.
Rupanya hal ini tak hanya terjadi di Indonesia saja, Moms.
Sejak awal April 2021, sekitar 958 kasus perubahan jadwal menstruasi telah dilaporkan ke British Medicine and Healthcare Products Regulatory Agency.
Perubahan yang dijelaskan dalam laporan meliputi:
- terlambat menstruasi
- perdarahan di antara jadwal menstruasi
- pendarahan pada wanita yang telah menopause
Efek ini dilaporkan lebih umum terjadi pada vaksin AstraZeneca dibandingkan dengan vaksin Pfizer-BioNTech.
Meski efek ini banyak dilaporkan setelah vaksinasi Covid-19 dilakukan, sayangnya belum ada penelitian lebih lanjut.
Hingga kini belum ada penelitian yang bisa membuktikan hubungan langsung antara perubahan jadwal menstruasi dengan efek samping vaksin COVID-19.
Baca Juga: Sekolah Tatap Muka 2 Bulan Lagi, Sudahkah Guru Mendapatkan Vaksin Secara Lengkap? Begini Faktanya
Sebab, sejauh ini, laporan bersifat anekdot dan paling sering menggambarkan menstruasi yang tidak teratur atau periode yang lebih berat setelah vaksinasi.
Dikutip dari Healthline, efek perubahan jadwal menstruasi ini tampaknya bersifat sementara.
Sebagian besar wanita mengalami kembalinya pola menstruasi normal pada minggu-minggu setelah vaksinasi.
Dikutip dari Healthline, para ahli berpendapat ada banyak faktor yang bisa mempengaruhi jadwal menstruasi.
Seperti halnya ketika mengonsumsi obat-obatan, vaksin mungkin mempengaruhi jadwal menstruasi.
Namun bukan berarti hal ini membahayakan tubuh.
Karena pada akhirnya periode mestruasi akan kembali normal setelah beberapa minggu.
Source | : | Healthline |
Penulis | : | Nita Febriani |
Editor | : | Nita Febriani |
KOMENTAR