Nakita.id Sesaat sesudah menikah perubahan dalam kehidupan seseorang pasti terjadi.
Perubahan tersebut juga pasti terjadi kepada Dads.
Jika saat sebelum menikah, tentu saja Dads lebih memiliki banyak waktu bersama teman atau keluarga.
Berbeda jika statusnya jika kini sudah menikah, keluarga baru akan menjadi prioritas utama dalam hidup Dads.
Terkadang perubahan-perubahan yang terjadi sering dituduhkan kepada istri.
Sehingga munculah istilah istri menyetir suami.
Tak jarang jika mertua merasa takut anaknya berubah dan sang istri akan menyetir suami.
Menurut Devi Sani, M.Psi., Psikolog Anak dan Remaja, menyatakan bahwa istilah menyetir suami sebenarnya tidak ada.
"Tidak ada istilah psikologis seperti itu, tetapi yang ada dalam sikologi adalah kepribadian dari masing-masing pihak suami dan istri," ujar Devi dalam liputan khusus bersama Nakita.id
Dalam rumah tangga tentu ada pihak yang menjadi lebih dominan sehingga ada juga sosok yang menjadi penurut hal inilah yang menimbulkan istilah tersebut.
Baca Juga: #LovingNotLabelling: Jangan Sebut Ngeyel, Lakukan Hal ini Agar Si Kecil Menjadi Anak yang Penurut
"Apakah pasangan tersebut menjadi sifat yang dominan atau menjadi sosok yang lebih penurut," ujarnya.
Kepribadian suami dan istri tentu dipengaruhi oleh masa lalu orang tersebut.
Pola asuh yang diberikan oleh orangtua juga mempengaruhi bagaimana nantinya seseorang akan bersikap.
"Kepribadian itu jugakan dipengaruhi oleh masa lalu kita, bagaimana pengalaman kita di masa kecil saat diasuh," pungkas Devi.
Istilah istri menyetir suami memang sering terdengar dan hal yang ditakuti oleh para mertua.
Terlebih jika suami selalu patuh dengan apa yang dikatakan oleh sang istri.
Istilah istri menyetir suami cenderung menjadikan istri memiliki sifat yang memanipulatif.
Dalam sebuah hubungan ada baiknya Dads mempertanyakan kepada diri sendiri apakah pasangan selalu mengontrol kehidupan atau tidak.
Baca Juga: Si Kecil Diasuh Kakek Nenek VS Jasa Pengasuh, Ini Plus dan Minusnya
Jika sang istri selalu menentukan kehidupan Dads, itu berarti dirinya sedang mencoba untuk menjalankan kehidupan Dads sepenuhnya.
Jika Dads membiarkan dirinya untuk selalu menyetir diri, tentu saja perbuatan tersebut bisa terganggu dan memunculkan masalah baru.
Dads bisa membicarakan masalah ini dengan mengajaknya berdiskusi secara bersama-sama.
Melakukan diskusi mampu menemukan jalan keluarnya agar hubungan menjadi lebih harmonis.
Perempuan Inovasi 2024 Demo Day, Dorong Perempuan Aktif dalam Kegiatan Ekonomi Digital dan Industri Teknologi
Penulis | : | Ruby Rachmadina |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR