Selama musim kawin, betina dari burung tersebut berulang kali mengucapkan teriakan yang dapat didengar pada jarak sejauh 100 meter (328 kaki).
Kesimpulan ahli dikonfirmasi oleh beberapa penduduk desa yang melihat burung-burung itu saat mereka mengeluarkan suara.
Liu Fuqiong, seorang guru sekolah dasar setempat, mengatakan kepada Pear Video,
'Ini berdengung dua atau tiga kali berulang setiap enam atau tujuh menit. Suara itu sangat dalam. Saya pikir itu cukup aneh juga," ujar Liu.
"Selusin penduduk desa mengikuti suara ke ladang jagung dan mengejar burung kuning dengan ekor yang sangat pendek," sambungnya.
Ran Jingcheng, direktur pusat perlindungan satwa liar provinsi, mengatakan kepada wartawan, 'warga di daerah lain telah mendengar suara yang sama sebelumnya.
Namun, mereka hanya tidak terlalu memikirkannya.
Polisi setempat mengatakan bahwa mereka telah menahan setidaknya empat warga karena menyebarkan desas-desus secara online, mengklaim suara itu adalah senandung naga.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Source | : | Dailymail.co.uk |
Penulis | : | Riska Yulyana Damayanti |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR