Nakita.id - Mengapa ya, setelah bayi berada di rumah, ada saatnya ia menangis keras tak henti-henti? Itulah yang disebut kolik.
Umumnya, kolik menimpa bayi usia dua minggu hingga menghilang di usia 2-3 bulan dan terjadi terutama di senja hari (late afternoon).
BACA JUGA: Kulit Jadi Menghitam Saat Hamil, Begini Cara Mengatasinya Moms
Kita bisa kok membedakan kolik ini dari tangisan biasa.
"Ketika menangis, bayi biasanya menunjukkan ekspresi gelisah dan mukanya memerah. Tangisnya pun keras hingga tangannya mengepal, dan tubuh serta lututnya terangkat ke atas," begitu penjelasan dari dr. Abu Purwanto, Sp.A.
Lebih jauh, dijelaskan oleh ahli kesehatan anak dari Klinik Taman Bermain Cikal ini, kolik bersifat spasmodik atau serangannya datang-hilang dengan sekonyong-konyong.
Jadi bisa saja di antara episode menangisnya, bayi terlihat riang dan sehat, tak menunjukkan bahwa ia "tersiksa" kolik.
Namun kemudian, tanpa sebab yang jelas tiba-tiba bayi menangis secara berlebihan, lalu diam, dan nanti beberapa saat menangis lagi.
Padahal ia tidak lapar, popoknya tidak basah, dan tidak sedang demam.
Ada sejumlah faktor yang diduga menjadi penyebab kolik. Namun sebagian besar ahli kesehatan anak menduga, kolik berasal dari adanya rasa sakit di bagian perut akibat gangguan pencernaan.
BACA JUGA:Lakukan Hal Ini Agar Tetap Dapat Tidur Berkualitas di Akhir Kehamilan
Pendapat ini didasari pengamatan pada bayi yang selalu mengangkat kakinya atau mengeluarkan gas (buang angin) saat menangis.
Penulis | : | Gazali Solahuddin |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR