Auto Bikn Kaget, Makan Tahu dalam Jumlah Berlebihan Ternyata Bisa Datangkan Bahaya Tak Terduga Ini

Nakita.id - Tahu merupakan makanan yang terbuat dari endapan bini kedelai.

Tahu sendiri menjadi bahan makanan yang disukai oleh banyak orang.

Karena tahu bisa diolah menjadi berbagai hidangan yang enak dan gurih.

Baca Juga: Mulai Terasa Kolestrol Naik Setelah Makan Berlebih Hari Ini? Coba Turunkan Pakai Susu Kedelai Rumahan dan Rasakan Sendiri Hasilnya!

Mulai dari direbus, digoreng, ditepungi, dioseng, dan sebagainya.

Karena tahu sendiri biasanya dioalah menjadi makanan yang gurih.

Biasanya tahu sendiri dijadikan sebagai pelengkap suatu makanan.

Bahkan banyak sekali orang yang merasa makannya kurang berselera jika tidak dilengkapi dengan tahu.

Tak heran bila setiap harinya banyak sekali para Moms yang menyediakan tahu untuk disantap keluarganya.

Namun Moms harus tahu! Ternyata mengonsumsi tahu setiap hari bisa datangkan bahaya kesehatan yang serius.

Melansir dari Tribunnews.com, tahu sendiri bisa membuat pencernaan protein menjadi sulit.

Baca Juga: Minyak Kedelai Jarang Dilirik Untuk Menggoreng Masakan, Ternyata Ini Manfaat Tak Terduganya

Meskipun tahu sendiri tidak mengandung lemak, terlalu banyak protein daribtahu juga dapat membuat penyerapan protein menjadi sulit.

Tahu merupakan salah satu makanan vegetarian yang bisa menyebabkan penyakit jantung.

Khusus penyakit dimana otot-otot jantung jadi ketat sehingga menyulitkan jantung untuk memompa darah.

Selain tidak baik untuk kesehatan jantung, terlalu banyak mengonsumsi tahu juga bisa membuat tulang menjadi lemah.

Karena tahu sendiri mengandung phytate yang menyebabkan penyerapan nutrisi menjadi terganggu.

Baca Juga: Nyesel Baru Tahu Kalau Sering Makan Kuaci Malah Bikin Tubuh Alami Perubahan Seperti Ini

Termasuk vitamin D dari sinar matahari, maka hal inu bisa menyebabkan tulang jadi lemah dan rapuh.

Sebenarnya Moms boleh saja mengonsumsi tahu, namun asalkan tidak berlebihan.

Karena jika berlebihan, nantinya Moms bisa datangkan bahaya yang luar biasa.

PROMOTED CONTENT