Nakita.id - Ternyata ada trik sederhana untuk mengolah daging sapi agar tahan lama dan tidak mengandung bakteri, Moms.
Selain kaya protein, daging sapi juga mengandung nutrisi lain seperti mineral dan vitamin.
Daging sapi disebut-sebut bisa mencegah anemia karena mengandung zat besi.
Melansir dari Womans Day, daging sapi merupakan daging yang mudah rusak dan harus tetap dingin untuk mencegah pertumbuhan bakteri.
Jika salah memasak daging sapi bisa membuat beberapa bakteri tumbuh seperti E. coli, salmonella, Staphylococcus aureus, dan Listeria monocytogenes.
Berikut cara tepat mengolah daging sapi agar terhindar dari bakteri jahat.
1. Cara memasak
Departemen Pertanian AS (USDA), menyarankan untuk memasak daging sapi dengan tingkat kepanasan yang sedang atau tinggi.
Jika Moms ingin memasukkan ke dalam microwave, bungkus atau letakkan daging sapi pada wadah yang tertutup baru dimasukkan ke microwave.
Setelahnya panaskan dengan suhu 160 Fahrenheit atau sekitar 71 derajat celsius.
2. Memanaskan kembali
Sebaiknya makan daging sapi setelah satu hingga dua jam usai dimasak matang.
Baca Juga: Bukan Malah Bersih, Ternyata Mencuci Daging Sapi Sebelum Dimasak Justru Bisa Datangkan Masalah Ini
Jika ingin disimpan, masukkan olahan daging sapi tersebut ke dalam wadah yang tertutup.
Melansir dari Kompas.com, asisten ahli teknologi pangan dan nustrisi dari Unika Atma Jaya, Rianita Pramitasari STP Msc, mengingatkan kalau memanaskan daging hanya boleh dilakukan satu kali.
Pasalnya, jika sering dipanaskan gizinya akan berkurang, daging bisa menjadi keras dan aromanya berubah.
3. Cara menyimpan
Melansir dari Womans Day, sebaiknya jangan biarkan daging sapi ada di meja atau dalam suhu kamar.
Simpanlah atau dinginkan daging sapi di dalam lemari pendingin atau jika ingin mencairkannya kembali bisa dimasukkan ke dalam microwave.
Jika telah dimasukkan ke dalam microwave, sebaiknya segeralah olah daging sapi tersebut.
Selain itu, sebaiknya jangan cuci daging saat akan disimpan ya.
Melansir dari artikel Nakita sebelumnya, justru jika dicuci kadar air dalam daging akan meningkat dan menyebabkan daging lebih mudah terpapar mikroba.
Hal itu membuat daging justru semakin tidak awet lho Moms.
Selain itu, sebaiknya pisahkan daging sapi dengan jeroannya saat akan disimpan.
Pasalnya, jeroan lebih cepat rusak dibandingkan daging.
Source | : | kompas,Womans Day |
Penulis | : | Riska Yulyana Damayanti |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR