Nakita.id - Sebelum terlambat, ternyata ada trik mencegah bau vagina.
Bau vagina ternyata bisa muncul saat Moms mengalami menstruasi.
Bau vagina dapat bervariasi sepanjang periode menstruasi.
Melansir dari WebMD, bau normal tidak perlu dikhawatirkan, dan perubahan kecil pada aroma akan hilang dengan sendirinya.
Namun, ketika vagina memiliki bau yang kuat dan tidak menyenangkan yang berlanjut selama berhari-hari, itu mungkin merupakan tanda adanya masalah kesehatan.
Penyebab umum bau vagina yang tidak normal meliputi:
1. Vaginosis bakterial, infeksi yang disebabkan oleh pertumbuhan bakteri yang berlebihan
2. Trikomoniasis, infeksi menular seksual yang disebabkan oleh parasit
3. Tampon tertinggal terlalu lama
4. Kebersihan yang buruk
Vaginosis bakteri dan trikomoniasis sering menghasilkan bau amis atau kimia, sementara tampon yang terlupakan mungkin mulai berbau busuk.
Obat dan Perawatan untuk Bau Vagina
Jika khawatir tentang bau vagina, Moms harus mengatasi penyebabnya untuk menghilangkannya.
Menjaga kebersihan yang baik adalah kunci untuk menghindari masalah kesehatan dan bau yang tidak normal.
1. Cuci secara teratur
Pembersihan secara teratur itu penting, tetapi jangan terlalu jauh.
Jangan tertipu oleh iklan yang mengklaim Moms membutuhkan produk mahal untuk menjadi bersih.
Vagina sangat asam, secara alami membunuh bakteri jahat. Moms hanya perlu air hangat untuk membasuhnya.
Faktanya, beberapa sabun dapat memperburuk keadaan, mengubah lingkungan dengan cara yang mengarah pada pertumbuhan bakteri.
Hindari sabun dan deodoran yang mengandung pewangi.
Baca Juga: Apakah Perubahan Bau Vagina Normal Lalu Jadi Bau Amis Petanda Ada Gangguan Kesehatan?
Untuk mencuci lipatan luar vagina, gunakan sabun lembut yang tidak akan mengubah tingkat pH.
2. Kenakan Bawahan Longgar dan Pakaian Dalam Katun
Tali dan renda bukanlah pilihan pakaian terbaik untuk kebersihan wanita yang baik.
Berhati-hatilah dengan apa yang Moms kenakan ke tempat tidur.
Pertimbangkan untuk tidak mengenakan pakaian dalam atau katun dasar.
Hindari pakaian dalam yang ketat, pantyhose, dan ikat pinggang.
Source | : | WebMD |
Penulis | : | Riska Yulyana Damayanti |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR