Nakita.id – Segala sesuatu ada positif dan negatifnya, begitu juga ketika seseorang beradaptasi dalam digital savvy.
Diketahui bahwa saat ini hampir semua orang mulai mengandalkan digital untuk melakukan aktivitasnya.
Termasuk anak-anak yang mengerjakan tugas, bersekolah, mencari hiburan, hingga berkomunikasi dengan teman-temannya melalui dunia digital.
Dengan begitu anak mulai hidup dalam dunia digital atau digital savvy, dan orangtua tidak bisa begitu saja memberikan gadget dan lepas tangan.
Orangtua harus tahu dampak positif dan negatif digital savvy pada anak sehingga tahu apa yang sebaiknya dilakukan pada Si Kecil.
Seorang psikolog di Mentari Anakku, Firesra Farizal, M.Psi., Psikolog dalam wawancaranya bersama Nakita.id menjelaskan dampak positif dan negatif dalam digital savvy pada anak-anak.
Dampak positif digital savvy pada anak
Tentu saja dunia digital memberikan banyak pengetahuan dan informasi.
Dan hal itu bisa menjadi dampak positif untuk anak kalau Si Kecil beradaptasi dalam digital savvy yang baik.
Firesra menyebutkan bahwa melalui digital savvy, anak-anak bisa memiliki pengetahuan yang sangat luas.
Selain itu, anak jadi bisa mencoba berbagai macam hal sehingga kemampuan akan minatnya terasah.
“Kita gak kebayang ya misalnya anak umur 9 tahun udah bisa belajar coding, pemrograman,”
“Atau anak-anak yang suka gambar bisa pakai aplikasi buat gambar di tabletnya dan mereka bisa bikin karya,”
“Atau yang suka musik bisa download aplikasi-aplikasi yang mempermudah mereka latihan musik,” jelas Firesra mencontohkan dampak positif dari digital savvy yang baik.
Dan pada akhirnya anak-anak jadi bisa mengeksplor banyak hal serta mengasah kemampuan dari hal yang diminatinya.
Dampak negatif digital savvy pada anak
Tetapi di samping dampak positif, ada juga dampak negatif yang bisa didapatkan anak dalam digital savvy.
“Karena memang segitu mudahnya untuk mendaptkan berbagai macam informasi, begitu pula mendapatkan informasi-informasi yang mungkin tidak sesuai untuk mereka,” jelas Firesra.
Contohnya anak jadi terpapar atas konten pornografi atau agresifitas.
Bisa saja konten youtube atau game yang diakses anak aman dan terhindar dari hal-hal tidak baik.
Tapi siapa sangka justru iklan yang muncul mengarah ke sana.
Kemudian media sosial, Firesra tidak menyarankan anak memilikinya mengingat setiap aplikasi juga memiliki batas usia penggunanya.
Kalau pun memang butuh media sosial misalnya untuk mengunggah karya Si Kecil, orangtualah yang memegang dan mengontrol akunnya.
Penulis | : | Gabriela Stefani |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR