Nakita.id - Pemerintah melakukan upaya percepatan vaksinasi Covid-19 pada Juli 2021 ini.
Bahkan, Presiden Joko Widodo menargetkan 2 juta orang dapat divaksin setiap harinya mulai Agustus 2021 mendatang.
Sayangnya, masih banyak yang menolak menerima vaksin.
Banyak alasan yang membuat mereka menolak divaksin.
Tetapi siapa sangka, lebih cepat mendapat vaksin Covid-19 justru akan lebih baik bagi kesehatan tubuh.
Mengutip dari Kompas.com, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menyatakan bahwa seseorang yang telah mendapat vaksin Covid-19 tidak menimbulkan efek serius pada tubuhnya.
Dalam Surat Keputusan Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit No. HK.02.02/4/423/2021 tentang Petunjuk Teknis Pelaksanaan Vaksinasi dalam Rangka Penanggulangan Pandemi Corona Virus Disease 2019 (Covid-19), disampaikan bahwa secara umum, vaksin Covid-19 tidak menimbulkan reaksi pada tubuh, atau apabila terjadi, hanya menimbulkan reaksi ringan.
Vaksinasi memicu kekebalan tubuh dengan menyebabkan sistem kekebalan tubuh penerima bereaksi terhadap antigen yang terkandung dalam vaksin.
Vaksin yang berkualitas adalah vaksin yang menimbulkan reaksi ringan seminimal mungkin, tapi tetap memicu respons imun terbaik.
Frekuensi terjadinya reaksi ringan vaksinasi ditentukan oleh jenis vaksin.
Dalam Surat Keputusan yang ditetapkan oleh Plt. Direktur Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit, Maxi Rein Rondonuwu pada 18 Februari 2021 tersebut, diterangkan bahwa reaksi yang mungkin terjadi setelah vaksinasi Covid-19 hampir sama dengan vaksin yang lain.
Dalam dokumen Frequently Asked Question (FAQ) Seputar Pelaksanaan Vaksinasi Covid-19 yang diterbitkan Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat (Kesmas) Kemenkes RI belum lama ini, disarankan bagi masyarakat apabila mengalami kejadian ikutan pascavaksinasi (KIPI) untuk tetap tenang dan mengikuti petunjuk yang telah diberikan oleh petugas kesehatan di lokasi pemberian vaksin.
Beberapa gejala tersebut antara lain:
1. Reaksi lokal
Ini termasuk:
Baca Juga: Cek Fakta, Apakah Benar Vaksin Covid-19 Mengandung Magnet?
- nyeri, kemerahan, bengkak pada tempat suntikan
- reaksi lokal lain yang berat, misalnya selulitis.
2. Reaksi sistemik
Ini termasuk: demam, nyeri otot seluruh tubuh (myalgia), nyeri sendi (atralgia), badan lemah, sakit kepala
3. Reaksi lain
Ini termasuk:
- reaksi alergi misalnya urtikaria (biduran), oedem (pembengkakan)
- reaksi anafilaksis
- syncope (pingsan)
Apa yang bisa dilakukan jika terjadi reaksi ringan lokal setelah mendapatkan vaksin Covid-19?
Untuk reaksi ringan lokal seperti nyeri, bengkak, dan kemerahan pada tempat suntikan, petugas kesehatan dapat menganjurkan penerima vaksin melakukan dua hal berikut:
- kompres dingin pada lokasi suntikan
- meminum obat paracetamol sesuai dosis
Apa yang bisa dilakukan jika terjadi reaksi ringan sistemik setelah mendapatkan vaksin Covid-19?
Untuk reaksi ringan sistemik seperti demam dan malaise, petugas kesehatan dapat menganjurkan penerima vaksin melakukan beberapa upaya berikut:
- minum lebih banyak air putih
- menggunakan pakaian yang nyaman
- kompres atau mandi air hangat
- meminum obat paracetamol sesuai dosis
Sebagai upaya antisipasi terjadinya KIPI, di setiap sesi vaksinasi, penerima vaksinasi sesuai prosedur akan dipantau selama 30 menit sebelum bisa meninggalkan lokasi vaksinasi.
Selain itu, ada pencatatan barcode per vial untuk tiap penerima vaksin, sehingga penelusuran risiko dapat dilakukan.
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Yang Harus Dilakukan Jika Tubuh Alami Reaksi Setelah Divaksin Covid-19"
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR