Karena menurut Menteri Pendidikan dan Kebudayaan yakni Nadiem Makarim mengungkapkan, bahwa sekolah tatap muka harus segera dilaksanakan karena banyak siswa atau siswi yang sudah mengalami banyak ketertingggalan, dan mengingat saat keputusan itu dibuat angka kasus Covid-19 di Indonesia sudah mulai stabil.
Namun sayangnya, Juli ini angka kasus Covid-19 di Indonesia justru kembali meningkat.
Pelaksanaan sekolah tatap muka pun mau tidak mau terancam ditunda kembali.
Namun sejauh ini, baik dari Nadiem atau Presiden Jokowi belum memberikan pernyataan secara resmi terkait nasib sekolah ke depannya.
Meski kabarnya akan ditunda kembali, para tenaga pengajar pun justru menerima dengan baik apa pun keputusan dari Pemerintah nantinya.
Para tenaga pengajar juga mengatakan, bahwa menunda sekolah tatap muka saat ini merupakan suatu kebijakan yang sangat baik.
Karena dengan penundaan tersebut para warga sekolah seperti guru, murid, dan lainnya bisa terlindungi dari virus Covid-19.
"Merupakan sebuah kebijakan yang sangat baik mengingat belakangan ini kasus Covid kembali melonjak, dan tentunya kebijakan ini sebagai salah satu alternatif untuk menekan laju penularan Covid-19 yakni melindungi warga sekolah dari dampak buruk Covid-19 serta mencegah persebaran dan penularan penularan Covid-19," ungkap Dra. Maria Goretti Suryani, selaku Kepala Sekolah SMP Vianney, Jakarta Barat, dalam peliputan khusus bersama Nakita.id yang dilakukan pada Sabtu, (03/06/2021) kemarin.
Apa Itu Silent Treatment? Kebiasaan Revand Narya yang Membuatnya Digugat Cerai Istri
Penulis | : | Shinta Dwi Ayu |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR