Waspadai Ciri-ciri Hamil Kosong Bisa Lahirkan Bayi Cacat, Ketahui Cara Mengatasinya

Nakita.id - Ciri-ciri hamil kosong perlu Moms ketahui.

Saat hamil banyak hal yang harus diperhatikan di setiap trimesternya.

Tentu saja Moms tidak ingin munculnya masalah kehamilan tanpa sadar sedang dialami.

Baca Juga: Tidak Mengalami Perubahan Suasana Hati Ekstrem Selama Kehamilan Jadi Ciri-ciri Hamil Anak Laki-laki, Benarkah?

Dirasa kehamilan aman-aman saja dan Moms memutuskan tidak memeriksakannya.

Salah satu masalah kehamilan yang harus diwaspadai yaitu hamil kosong atau blighted ovum.

Hamil kosong ini terjadi pada trimester pertama.

Lalu seperti apa ciri-ciri hamil kosong?

Ciri-ciri hamil kosong sudah bisa dilihat sejak usia kehamilan 8 minggu.

Tidak bisa dilihat secara kasat mata alias sendiri, tetapi dibutuhkan pemeriksaan USG.

Seorang dokter kebidanan dr. Thomas Chayadi, Sp.OG menjelaskan bahwa seharusnya di usia kandungan 8 minggu janin sudah bisa dilihat.

Tetapi tidak untuk kehamilan kosong.

Baca Juga: Beginilah Ciri-ciri Hamil Bayi Prematur yang Bumil Harus Waspadai, Mulai Dari Masalah Kehamilan Hingga Jumlah Bayi yang Dikandung

"Kalau waktu di USG pada usia kehamilan 8 minggu dihitung dari usia haid, kalau bayinya masih belum ada baru kita sebut hamilnya hamil kosong," jelas dr. Thomas dalam tayangan youtube Nakita.id.

dr. Thomas menyebutkan bahwa 85% penyebab hamil kosong yaitu adanya permasalahan genetik.

Sehingga ketika dipaksakan terus mengandung dan dilahirkan, besar risikonya bayi lahir dengan kondisi cacat.

Lalu apa yang harus dilakukan dan apakah ada cara mencegah hamil kosong?

Melansir dari healthline.com, hamil kosong tidak dapat dicegah.

Dan ketika hamil kosong ini terjadi, ada beberapa cara yang dokter bisa lakukan.

Bisa dengan menunggu gejala keguguran yang terjadi secara alami.

Kemudian bisa juga diberikan obat yang menyebabkan keguguran.

Baca Juga: Hati-hati! Seperti Inilah Ciri-ciri Hamil yang Berisiko Keguguran di Trimester Kedua, Dokter Kandungan Beri Solusinya

Bisa juga dilakukan dilatasi dan kuratase untuk mengangkat jaringan plasenta dari rahim.

Meski sama-sama berujung pada menggugurkan kandungan, dokter akan memilih cara yang terbaik sesuai kondisi Moms.

Dokter akan pertimbangkan usia kehamilan, riwayat penyakit, serta kondisi psikologis Moms.

Untuk Moms diskusikan juga kepada dokter apa yang membuat lebih nyaman dan efek samping dari penanganan yang diberikan.

PROMOTED CONTENT