Namun, seiring berjalannya waktu, para guru pun sudah mulai terbiasa menggunakan teknologi yang ada untuk memperlancar proses pelaksanaan PJJ.
Begitu juga dengan para siswa dan orangtua.
Kendati demikian, apakah PJJ selama ini sudah terbilang efektif?
Terkait hal tersebut, Drs. Mulyatsyah, M.M, Direktur Sekolah Menengah Pertama, Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar dan Pendidikan Menengah, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi mengungkapkan, berdasarkan penelitian memang yang paling efektif adalah melakukan sekolah tatap muka.
Karena, dengan sekolah tatap muka, guru bisa memberikan pembelajaran sosial kepada muridnya.
Namun, ia menekankan bahwa itu menjadi sebuah tantangan tersendiri saat ini.
"Semua pasti ada plus dan minus, semua pasti ada tantangan, semua pasti ada kekurangan tetapi menurut penelitian yang paling efektif itu adalah pembelajaran tatap muka, kenapa? Karena di situ ada perhatian, kasih sayang, sentuhan sosial dari guru," ungkap Drs. Mulyatsyah, M.M dalam wawancara eksklusif bersama Nakita.id, Rabu (7/7/2021).
"Guru bisa melihat refleksi dari anak, bisa melihat dengan mudah gestur dari anak, nah itu tentu tidak akan didapatkan dari pola pembelajaran jarak jauh," sambungnya.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Penulis | : | Shinta Dwi Ayu |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR