Nakita.id – Mitos vs fakta kehamilan tentang ibu hamil memakai skincare, begini penjelasannya.
Setiap wanita tentu ingin selalu tampil cantik, termasuk ketika hamil.
Salah satu cara sederhana yang biasa dilakukan adalah dengan menggunakan produk skincare.
Akan tetapi, banyak ibu hamil yang khawatir dengan penggunaan skincare saat mengandung.
Pasalnya, beredar mitos vs fakta kehamilan yang menyebut bahwa pemakaian skincare ketika mengandung bisa berbahaya bagi ibu dan janin.
Lantas, benarkah hal tersebut?
Apabila Moms pernah mendengar mitos vs fakta kehamilan tentang skincare berbahaya bagi ibu dan janin, ternyata anggapan tersebut tidak benar adanya.
Pasalnya, pemakaian skincare saat hamil sebenarnya tetap dibutuhkan untuk menjaga kesehatan kulit dan wajah.
Kendati demikian, Moms perlu lebih memerhatikan kandungan pada produk skincare yang digunakan, ya.
Melansir dari Healthline, berikut ini beberapa kandungan skincare yang terbukti bisa membahayakan ibu hamil dan janin.
Formaldehida
Meski sudah jarang digunakan, formaldehida masih terkandung dalam beberapa produk kecantikan.
Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), bahan ini dapat meningkatkan risiko kemandulan dan keguguran.
Selain itu, beberapa bahan turunan yang memiliki efek serupa adalah sebagai berikut. bronopol DMDM hydantoin diazolidinyl urea hidroksimetil glicinat imidazolidinyl urea quaternium-15 5-bromo-5-nitro-1,3-dioksan
Hidrokuinon
Kandungan hidrokuinon sering ditemukan dalam produk mencerahkan kulit atau mengurangi pigmentasi kulit yang terjadi akibat melasma dan kloasma.
Memang tidak ada bukti bahwa hidrokuinon dapat menyebabkan cacat.
Akan tetapi, karena tubuh dapat menyerap hidrokuinon dalam jumlah yang signifikan dibandingkan dengan bahan lain (25 hingga 35 persen), sebaiknya batasi penggunaannya selama kehamilan karena dikhawatirkan dapat mengganggu kesehatan.
Salah satu produk turunannya adalah Alpha Arbutin. Produk ini juga sebaiknya dihindari ya, Moms.
Retinoid
Vitamin A adalah nutrisi penting yang dibutuhkan untuk kesehatan kulit, kekebalan, reproduksi, dan mata yang optimal.
Setelah dikonsumsi atau diserap melalui kulit, tubuh mengubahnya menjadi retinol.
Beberapa produk perawatan kulit anti-penuaan menggunakan sejenis retinol yang disebut retinoid yang dapat membantu mengatasi jerawat dan mengurangi garis halus.
Khasiat retinoid sendiri dapat membantu sel-sel kulit tingkat permukaan terkelupas lebih cepat dan meningkatkan produksi kolagen untuk meremajakan kulit.
Sayangnya, penelitian menunjukkan bahwa penggunaan retinoid oral dapat menyebabkan cacat lahir pada janin.
Nah, itu dia Moms penjelasan mitos vs fakta kehamilan tentang penggunaan skincare saat mengandung. Mulai sekarang lebih waspada ya, Moms!
Source | : | Healthline |
Penulis | : | Ratnaningtyas Winahyu |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR