Di samping itu, ada uji klinis tentang menurunkan darah tinggi menggunakan bawang putih yang diterbitkan dalam jurnal European Journal of Clinical Nutrition pada 2013.
Penelitian tersebut mengajak 79 orang dengan tekanan darah sistolik tinggi yang tidak terkontrol lalu dibagikan ekstrak bawang putih dengan dosis 240 mg, 480 mg, dan 960 mg untui dikonsumsi setiap hari selama 12 minggu.
Hasilnya, kelompok partisipan yang mengonsumsi 480 mg atau 960 mg ekstrak bawang putih setiap hari menunjukkan penurunan tekanan darah sistolik yang signifikan.
Sementara partisipan yang diberi 240 mg ekstrak bawang putih tidak mengalami penurunan tekanan darah sistolik yang signifikan.
Baca Juga: Mitos vs Fakta Kehamilan, Benarkah Alami Tekanan Darah Tinggi Jadi Tanda Hamil Anak Laki-laki?
Lantas, bagaimana bawang putih bisa menurunkan tekanan darah? Ini karena senyawa allicin.
Dalam penelitian tersebut diungkapkan allicin bisa mencegah produksi angiotensin II, senyawa yang bertanggung jawab untuk meningkatkan tekanan darah dengan menyebabkan pembuluh darah mengencang atau berkontraksi.
Dengan mencegah produksi angiotensin II, efek allicin memudahkan darah mengalir dengan bebas dan pada gilirannya bisa mengurangi tekanan darah.
Meskipun efektif menurunkan darah tinggi, bawang putih tidak boleh digunakan sebagai pengganti perawatan standar hipertensi.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Cecilia Ardisty |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR