Nakita.id - Pernahkah Moms mengkhawatirkan ciri-ciri hamil anggur?
Apakah sebelumnya Moms malah belum mendengar tentang hamil anggur?
Hamil anggur merupakan suatu kondisi medis pada kehamilan yang biasa disebut mola hidatidosa atau kehamilan molar, merupakan kelainan kehamilan yang disebabkan oleh masalah yang terjadi saat proses fertilisasi.
Kelainan itu berupa pertumbuhan abnormal berlebih dari sel-sel plasenta atau ari-ari yang berbentuk gelembung-gelembung seperti buah anggur.
Kehamilan molar biasanya membentuk bagian plasenta, namun tidak membentuk janin.
Hal ini dapat terjadi karena sperma membuahi sel telur yang kosong.
Karena telurnya kosong, menyebabkan tidak ada janin yang terbentuk.
Plasenta tumbuh dan menghasilkan hormon kehamilan, hCG, dan saat melakukan tes kehamilan akan menghasilkan hasil positif.
Saat diperiksa dengan ultrasonografi (USG), ciri-ciri hamil anggur akan menunjukkan bahwa tidak ada janin, melainkan hanya plasenta saja.
Dilansir dari americanpregnancy.org, kehamilan molar jarang terjadi, hanya ada 1 dari setiap 1.000 kehamilan di dunia.
Namun di Indonesia angkanya cukup banyak yakni 1 dari 40-400 kehamilan.
Memang, tidak semua hamil anggur tanpa pertumbuhan janin, dalam persentase kecil, hamil anggur bisa juga disertai pertumbuhan janin.
Keadaan ini disebut hamil anggur parsial, dimana janin yang tumbuh umumnya disertai kelainan atau cacat.
Hamil anggur ini tidak bisa dibiarkan, harus segera mendapat tindakan.
Hamil anggur merupakan kehamilan bersifat abnormal sehingga harus segera dikeluarkan dari kandungan.
Bila tidak, hamil anggur bisa menyebabkan komplikasi, antara lain perdarahan, infeksi dan kanker.
Lalu wanita dengan ciri seperti apa yang berisiko tinggi mengalami kehamilan anggur? Berikut adalah faktor risikonya:
1. Wanita yang berasal dari Meksiko, Asia Tenggara (termasuk Indonesia), dan Filipina.
2. Ciri-ciri hamil anggur juga biasa terjadi pada wanita kulit putih di Amerika Serikat berisiko lebih tinggi daripada wanita kulit hitam.
3. Wanita hamil berusia di atas 40 tahun.
4. Wanita yang pernah mengalami kehamilan mola sebelumnya.
5. Wanita dengan riwayat keguguran.
Jika mengalami kehamilan seperti ini, Moms harus rajin-rajin konsul ke dokter sesuai yang dianjurkan.
Sehingga saat dokter mendeteksi adanya kehamilan molar, Moms bisa segera mendapatkan penanganan terbaik secara medis.
Baca Juga: Waspada, Ini Daftar Risiko Komplikasi Kehamilan Pada Minggu Ke 6
Selain itu, Moms juga baiknya menunggu selama enam bulan hingga satu tahun sebelum mencoba untuk hamil jika pernah mengalami hamil anggur.
Risiko kekambuhan lebih tinggi daripada wanita tanpa riwayat kehamilan molar sebelumnya.
Selama kehamilan berikutnya, penyedia layanan kesehatan mungkin melakukan ultrasound awal untuk memantau kondisi ibu untuk memastikan kondisi janin.
Dokter juga mungkin akan menyarankan pengujian genetik pranatal, yang dapat digunakan untuk mendiagnosis kehamilan molar.
Artikel ini pernah tayang di Nakita.id dengan judul Berita Kesehatan: Hamil Anggur, Inilah Penyebab dan Faktor Risikonya!
Source | : | Nakita.ID |
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR