Nakita.id - CITRA meneteskan air mata. Ibu muda ini gundah lantaran buah hatinya, Ari, yang masih berusia 5 bulan disarankan dokter
untuk disunat. Kok bisa?
“Ya...awalnya saya heran kenapa Ari sering kelihatan ngeden sambil menangis.
Ternyata, ia sulit pipis. Menurut dokter, lubang penisnya terlalu kecil, makanya kalau mau pipis Ari jadi kesakitan.
Untuk menghindari risiko infeksi, makanya Ari disarankan sunat. ,” cerita Citra.
Mungkin Anda saat ini memiliki masalah yang sama dengan Citra. Sang buah hati yang masih bayi, demi alasan kesehatan disarankan menjalani sunat.
BACA JUGA : 7 Cara Mudah Mengatasi Bayi Rewel dan Susah Tidur di Malam Hari
Khawatir? Was-was? Semua itu wajar. Karena itulah kami menghadirkan tanya jawab mengenai sunat pada bayi ini untuk membuka sedikit wawasan mengenai sunat pada bayi.
Apakah sunat itu? Sunat adalah membuang kulit penutup kepala penis atau kulup.
Secara medis, membuang kulup (preputium) memang dianjurkan dengan alasan kebersihan.
Apakah pada kasus seperti Ari (ilustrasi di atas), sunat dapat ditunda?
Perlu diketahui, sunat tidak bisa ditunda jika bayi (bahkan bayi baru lahir) memiliki bentuk preputium (ujung kulit penutup bagian kepala penis) yang rapat dan panjang, sehingga urinenya tidak lancar keluar.
Gejalanya, (seperti yang dialami oleh Ari),
bayi tampak mengejan (dan selalu menangis), bahkan pada beberapa kasus ada bayi yang bila kencing preputiumnya sampai menggelembung.
Penis dengan preputium seperti ini sukar dibersihkan, karena itulah perlu disunat.
Jika preputium sudah terbuka karena disunat, selanjutnya amat mudah membersihkan penis bayi.
Mengatur Jarak Kelahiran dengan Perencanaan yang Tepat, Seperti Apa Jarak Ideal?
Source | : | Tabloid Nakita |
Penulis | : | Saeful Imam |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR