Lele merupakan ikan yang mengandung berbagai nutrisi penting bagi tubuh, termasuk protein, asam lemak omega-3, serta vitamin B kompleks.
Setiap 100 gram ikan lele mengandung energi 229 kilokalori.
Sementara kandungan protein dari lele dengan porsi itu sekitar 18 gram, karbohidrat 8 gram, serat 0,7 gram dan lemak 13 gram.
Lele itu sendiri sebenarnya tidak mengandung racun atau zat berbahaya yang sifatnya memicu kanker (zat karsinogenik) bagi tubuh manusia.
BACA JUGA: Ingat dengan Helen Sinetron Kepompong? Sekarang Begini
Namun, ada beberapa keadaan yang membuat lele menjadi berisiko bagi manusia yang mengonsumsinya.
Salah satunya risiko kanker.
Risiko itu diakibatkan oleh mengonsumsi lele yang telah tercemar alias terkontaminasi zat kersinogen itu sendiri.
Dilansir dari ScienceDaily, dalam sebuah penelitian di Departemen Ilmu Kesehatan Universitas Pittsburgh tahun 2007, menemukan lele dapat memicu pertumbuhan kanker dalam tubuh.
Para ahli mengambil ekstrak ikan lele yang tumbuh di perairan yang sudah sangat tercemar (sungai Allegheny dan Monongahela dekat Pittsburgh, Pennsylvania, Amerika Serikat).
BACA JUGA: Penuh Ketegangan, Nagita Nekat dan Berani Test Drive Lambhorgini
Ekstrak ini kemudian disuntikkan pada sel-sel kanker payudara di laboratorium.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Source | : | Science Daily |
Penulis | : | Nia Lara Sari |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR