Nakita.id - Menyiapkan Menu Pendamping ASI (MPASI) memang bukan hanya dipikirkan masalah porsi tetapi kandungan nutrisi.
Lele sendiri salah satu ikan air tawar yang diketahui kaya akan nutrisi.
Karena itulah penyanyi Andien menyampaikan jika Mangut Lele atau masakan olahan dari lele itu baik untuk MPASI.
BACA JUGA: Andien: Mangut Lele Baik Untuk Menu MPASI Si Kecil, Ini Alasannya!
Tapi, Moms mungkin pernah mendengar atau mendapatkan broadcast message mengenai bahaya mengonsumsi lele.
Bagi yang tidak menggemari olahan lele mungkin dengan santai menanggapi hal tersebut.
Namun bagaimana dengan mereka yang gemar mengonsumsi lele?
Atau bagi Moms yang akan membuat mangut lele?
BACA JUGA: Cara Mudah Kupas Buah Nangka Tanpa Lengket di Tangan, Hanya 2 Menit!
Tentu sangat merasa khawatir akan isu ini.
Jadi harus mengonsumsi lele atau menjauhinya?
Begini penjelasannya Moms.
Lele merupakan ikan yang mengandung berbagai nutrisi penting bagi tubuh, termasuk protein, asam lemak omega-3, serta vitamin B kompleks.
Setiap 100 gram ikan lele mengandung energi 229 kilokalori.
Sementara kandungan protein dari lele dengan porsi itu sekitar 18 gram, karbohidrat 8 gram, serat 0,7 gram dan lemak 13 gram.
Lele itu sendiri sebenarnya tidak mengandung racun atau zat berbahaya yang sifatnya memicu kanker (zat karsinogenik) bagi tubuh manusia.
BACA JUGA: Ingat dengan Helen Sinetron Kepompong? Sekarang Begini
Namun, ada beberapa keadaan yang membuat lele menjadi berisiko bagi manusia yang mengonsumsinya.
Salah satunya risiko kanker.
Risiko itu diakibatkan oleh mengonsumsi lele yang telah tercemar alias terkontaminasi zat kersinogen itu sendiri.
Dilansir dari ScienceDaily, dalam sebuah penelitian di Departemen Ilmu Kesehatan Universitas Pittsburgh tahun 2007, menemukan lele dapat memicu pertumbuhan kanker dalam tubuh.
Para ahli mengambil ekstrak ikan lele yang tumbuh di perairan yang sudah sangat tercemar (sungai Allegheny dan Monongahela dekat Pittsburgh, Pennsylvania, Amerika Serikat).
BACA JUGA: Penuh Ketegangan, Nagita Nekat dan Berani Test Drive Lambhorgini
Ekstrak ini kemudian disuntikkan pada sel-sel kanker payudara di laboratorium.
Hasilnya, setelah disuntikkan dengan esktrak ikan lele yang tercemar, sel-sel kanker tersebut tumbuh jadi berlipat ganda.
Setelah diteliti lebih jauh, ternyata ikan lele tersebut mengandung zat-zat kimia yang bersifat seperti hormon estrogen dalam tubuh manusia.
Kadar estrogen yang terlalu tinggi dalam tubuh memang diketahui bisa meningkatkan risiko kanker payudara.
Ikan lele yang diuji oleh tim ahli ini diambil dari perairan yang sudah tercampur limbah pabrik dan limbah manusia.
Nah, sampai di sini Moms tentu sudah bisa memahami jika ikan lele adalah salah satu hewan yang kuat, dia dapat bertahan hidup dilingkungan yang jelek, tercemar, kotor.
BACA JUGA: Ampuh! 8 Cara Alami ini Bisa Usir Semut di Rumah. Yuk Coba Moms!
Walaupun demikian, bukan berarti ikan lele harus diharamkan.
Ikan lele yang didapat dari peternakan lele aman untuk dikonsumsi.
Seperti apa pertenternakan lele yang baik, tentu yang mengindahkan standar kesehatan ikan lele.
Misal, airnya bersih, dan bebas dari cemaran limbah rumah apalagi kimia.
Pakan yang diberikan pada lele, adalah pakan berkualitas, semisal pelet. Bukan pakan yang bisa membahayakan, semisal bangkai, kotoran manusia atau binatang.
Bagaimana Moms, tidak takut lagi kan, untuk mengosumsi lele?
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Source | : | Science Daily |
Penulis | : | Nia Lara Sari |
Editor | : | Gazali Solahuddin |
KOMENTAR