Nakita.id - Usai berkurban di Hari Raya Iduladha, Moms pasti punya banyak stok daging di rumah.
Saking banyaknya stok, menu masakan di meja makan pasti masih bertemakan daging hingga beberapa hari ke depan.
Entah masak rendang daging, sop daging, atau lainnya.
Untuk mengolah daging sendiri biasanya Moms harus merebusnya terlebih dahulu agar daging tidak alot.
Setelah mendapatkan daging empuk sesuai keinginan, biasanya air rebusan daging itu dibuang begitu saja, atau diambil sedikit untuk kaldu masakan.
Padahal kalau Moms tahu, ada hal ajaib yang akan terjadi jika Moms lebih bijak memanfaatkan air rebusan daging untuk tanaman.
Ya, banyak orang yang tidak tahu bahwa air rebusan daging banyak manfaatnya untuk tanaman.
Bagi yang penasaran, yuk simak penjelasan berikut ini.
Masa pandemi seperti sekarang ini memang banyak memunculkan hobi-hobi baru, salah satunya adalah merawat dan mengoleksi tanaman.
Namun, kita semua sepakat bahwa merawat tanaman memang gampang-gampang susah.
Perawat tanaman satu dan lainnya biasanya berbeda.
Ada yang harus disiram setiap hari, ada yang boleh disiram 2 hari sekali. Tapi persamaannya adalah semua tanaman harus disiram.
Hal ini tentunya menjaga tanaman agar tetap subur dan sehat.
Nah, buat Moms yang akan menyiram tanaman sebaiknya menggunakan air rebusan daging.
Karena baru ini ditemukan bahwa air rebusan daging bermanfaat untuk kesehatan tanaman.
Mengutip dari Kompas.com, mafaat utaman air rebusan daging untuk tanaman adalah mempercepat pertumbuhan tanaman dan membuat bunga dan buahnya tumbuh lebat.
Karena air rebusan daging memiliki kandungan nitrogen, fosfor, dan kalium.
Nah, agar air rebusan daging bisa dimanfaatkan untuk menyiram tanaman terlebih dahulu Moms dinginkan air rebusan daging tersebut.
Jangan coba-coba siramkan air rebusan daging dalam keadaan panas. Malah bisa merusak tanaman.
Setelah air rebusan daging dingin, barulah Moms menyiramkannya ke tanaman sesuai dengan aturannya.
Selamat mencoba!
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Aullia Rachma Puteri |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR