Kemungkinan penyebabnya termasuk pilihan gaya hidup dan stres yang buruk, kata Chiu.
"Kami menemukan bahwa ayah tunggal cenderung memiliki gaya hidup yang tidak sehat, yang dapat mencakup pola makan yang buruk, kurang olahraga atau minum berlebihan," tambah Chiu.
Tapi sebuah penelitian di Korea Selatan, yang diterbitkan di PLOS ONE, menunjukkan bahwa ibu tunggal memiliki kemungkinan tiga kali lebih besar untuk menjadi tergantung pada alkohol.
BACA JUGA: Karena Kelalaian Sang Guru, Seorang Anak TK Meninggal Kedinginan
Tim peneliti juga menemukan, orangtua tunggal lebih banyak terjadi karena perceraian atau kematian.
Pada ibu tunggal, banyak juga terdapat ibu yang membesarkan bayi sendiri karena kehamilan di luar pernikahan.
Setelah mengalami perpisahan, orang cenderung berisiko terhadap kesehatan mental.
"Hasil ini menunjukkan bahwa ayah tunggal mungkin merupakan kelompok yang sangat rentan," kata Rachel Simpson, seorang ahli epidemiologi di Universitas Oxford, berkomentar di jurnal yang sama.
Yang lebih buruk lagi, sebuah studi tahun 2016 menunjukkan bahwa ayah yang sendiri - bahkan jika mereka mengakui berada dalam kondisi buruk, secara fisik dan mental - cenderung tidak mencari bantuan profesional daripada ibu yang sendiri.
Perlu Moms ketahui, rumah tangga dengan kepala keluarga tunggal telah menjadi lebih umum di negara maju dalam beberapa dekade terakhir.
Di Amerika Serikat, misalnya, persentase anak-anak yang tinggal dengan ibu tunggal hampir tiga kali lipat dari 8% pada tahun 1960 menjadi 23% pada tahun 2016, menurut Sensus A.S..
Sementara, persentase hidup dengan ayah tunggal meningkat dari satu menjadi empat pada periode yang sama.
Penulis | : | Soesanti Harini Hartono |
Editor | : | Soesanti Harini Hartono |
KOMENTAR