"Tidak bisa misalkan belum waktunya merangkak sudah kita ajari jalan enggak akan bisa karena bagian atasnya belum kuat. Jadi harus memenuhi prinsip perkembangan," jelas dr. Fitri dalam webinar yang diadakan oleh Direktorat Kesehatan Keluarga Kementerian Kesehatan RI bekerja sama dengan PT Tirta Investama (salah satu perusahaan dalam grup Danone).
2. Perkembangan mempunyai tahap berurutan
Kemudian dr. Fitri menjelaskan bahwa perkembangan anak memiliki tahap yang berurutan.
Jadi ada kelompok usia dalam tumbuh kembang anak yaitu 0, 3, 6, 9, 12, dan 15 bulan.
Jadi dr. Fitri menekankan bahwa Si Kecil tidak bisa melompati kelompok usia dalam proses tumbuh kembangnya.
Dengan begitu stimulasi yang diberikan pun harus bertahap.
Baca Juga: Berikut Ini Beberapa Kebutuhan Dasar Anak yang Perlu Diperhatikan Supaya Tumbuh Kembangnya Optimal
3. Perkembangan pada tahap awal menentukan perkembangan selanjutnya
dr. Fitri menekankan bahwa tumbuh kembang anak di tahap awal akan menentukan tahap selanjutnya seperti apa.
Kalau anak dibiarkan saja saat mengalami keterlambatan dengan asumsi ia pasti akan bisa suatu saat nanti, maka Si Kecil akan terus mengalami kemunduran di setiap kelompok usianya.
4. Pola perkembangan dapat diramalkan
dr. Fitri menyebutkan bahwa pola perkembangan anak bisa 'diramal'.
Artinya sejak anak baru lahir, orangtua sudah bisa tahu apa yang seharusnya anak bisa nanti di usia 3 bulan atau 1 tahun.
Dengan begitu, orangtua jadi bisa segera tahu stimulasi apa yang nanti akan diberikan.
Agar tidak terlewat tumbuh kembang Si Kecil, Moms bisa memantaunya melalui Buku KIA (Buku Kesehatan Ibu dan Anak) yang bisa dimiliki melalui mengunduh aplikasi M-KIA atau mengunduhnya pada link ini.
Penulis | : | Gabriela Stefani |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR