Nakita.id - Tumbuh kembang anak tidak boleh diabaikan.
Ketika tumbuh kembang anak diabaikan, maka akan membuat anak mengalami ketertinggalan dibandingkan teman dalam kelompok usianya.
Tentu saja hal ini tidak ingin kan Moms alami?
Jangan sampai Moms berpikiran bahwa anak akan mencapai kemampuan tersebut nantinya sehingga tidak apa-apa kalau terlambat saat ini.
Perlu diketahui bahwa ketika anak mengalami keterlambatan di satu kemampuan bisa berisiko terus mengalami keterlambatan dalam proses tumbuh kembangnya.
Baca Juga: Pahami Cara Menghindari Labelling Pada Anak Demi Tak Asal Menegur dan Memuji Si Kecil
Perlu diketahui bahwa proses tumbuh kembang anak ini juga membutuhkan stimulasi untuk memberikan rangsangan yang bertujuan mengoptimalkan perkembangannya.
Ada 4 hal terkait proses tumbuh kembang anak yang perlu orangtua pahami agar tidak terabaikan.
1. Perkembangan anak punya pola yang menetap
Seorang dokter anak konsultan tumbuh kembang pediatri sosial, Dr. dr. Fitri Hartanto, Sp.A(K) menjelaskan bahwa terdapat pola yang menetap pada tiap perkembangan anak.
Tidak mungkin anak lahir langsung bisa berjalan, dengan begitu ada polanya di saat anak mulai tengkurap, merangkak, merambat, hingga akhirnya berjalan.
"Tidak bisa misalkan belum waktunya merangkak sudah kita ajari jalan enggak akan bisa karena bagian atasnya belum kuat. Jadi harus memenuhi prinsip perkembangan," jelas dr. Fitri dalam webinar yang diadakan oleh Direktorat Kesehatan Keluarga Kementerian Kesehatan RI bekerja sama dengan PT Tirta Investama (salah satu perusahaan dalam grup Danone).
2. Perkembangan mempunyai tahap berurutan
Kemudian dr. Fitri menjelaskan bahwa perkembangan anak memiliki tahap yang berurutan.
Jadi ada kelompok usia dalam tumbuh kembang anak yaitu 0, 3, 6, 9, 12, dan 15 bulan.
Jadi dr. Fitri menekankan bahwa Si Kecil tidak bisa melompati kelompok usia dalam proses tumbuh kembangnya.
Dengan begitu stimulasi yang diberikan pun harus bertahap.
Baca Juga: Berikut Ini Beberapa Kebutuhan Dasar Anak yang Perlu Diperhatikan Supaya Tumbuh Kembangnya Optimal
3. Perkembangan pada tahap awal menentukan perkembangan selanjutnya
dr. Fitri menekankan bahwa tumbuh kembang anak di tahap awal akan menentukan tahap selanjutnya seperti apa.
Kalau anak dibiarkan saja saat mengalami keterlambatan dengan asumsi ia pasti akan bisa suatu saat nanti, maka Si Kecil akan terus mengalami kemunduran di setiap kelompok usianya.
4. Pola perkembangan dapat diramalkan
dr. Fitri menyebutkan bahwa pola perkembangan anak bisa 'diramal'.
Artinya sejak anak baru lahir, orangtua sudah bisa tahu apa yang seharusnya anak bisa nanti di usia 3 bulan atau 1 tahun.
Dengan begitu, orangtua jadi bisa segera tahu stimulasi apa yang nanti akan diberikan.
Agar tidak terlewat tumbuh kembang Si Kecil, Moms bisa memantaunya melalui Buku KIA (Buku Kesehatan Ibu dan Anak) yang bisa dimiliki melalui mengunduh aplikasi M-KIA atau mengunduhnya pada link ini.
Buku KIA berguna sebagai alat pencatatan kesehatan ibu dan anak di tingkat keluarga.
Selain sebagai media pencatatan, Buku KIA juga digunakan sebagai media Komunikasi Informasi dan Edukasi (KIE) bagi ibu hamil dan balita untuk memantau pertumbuhan dan perkembangan anak secara rutin.
Di dalam Buku KIA akan terdapat check box yang berisikan kemampuan tumbuh kembang anak sesuai usianya.
Nanti Moms bisa beri tanda ceklis apabila anak sudah bisa melakukan kemampuan di usianya tersebut.
Dan ketika ada 1 atau lebih kemampuan yang Moms ceklis di bagian 'Tidak', artinya ada perkembangan yang tidak sesuai dengan kelompok usianya.
Dalam Buku KIA ini juga terdapat seputar pelayanan kesehatan anak yang sudah diterima setiap tahunnya, kurva pertumbuhan untuk melihat apakah anak gizi buruk atau tidak, informasi seputar pola asuh, hingga menu-menu MPASI.
Tentu saja Buku KIA ini sangat penting untuk dimiliki oleh setiap Moms, bahkan sejak masih mengandung karena terdapat pula untuk ibu hamil.
Penulis | : | Gabriela Stefani |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR