Nakita.id - Tak bisa dipungkiri perhelatan Olimpiade Tokyo 2020 sedang menjadi perhatian seluruh negara.
Hal ini karena atlet dari berbagai negara turut berpartisipasi dalam ajang olahraga empat tahunan ini.
Namun, ada yang menyita perhatian lebih warganet dari cabang olahraga angkat besi di kelas 49 putri.
Kita sudah tahu dalam cabor angkat besi kelas 49 putri, Indonesia diwakilkan oleh Windy Cantika Aisah.
Windy Cantika Aisah kemudian menduduki posisi ketiga setelah China dan India dan membawa medali perunggu.
Sayangnya, lifter China yang jadi lawan Indonesia yaitu Hou Zhihui dikabarkan menggunakan doping saat berlaga di kelas 49 putri.
Lifter China yang jadi lawan Indonesia cabang olahraga angkat besi 49 putri, Hou Zhihui dikabarkan menggunakan doping saat berlaga.
Kabar ini dibicarakan setelah kantor berita India, Asian News International (ANI) memberitakannya pada Senin (26/7/2021) lalu.
Hou Zhihui yang berhasil meraih medali emas itu berhasil mencapai total angkatan 210 kilogram dengan rincian 94 kg snatch dan 116 kg clean & jerk.
Tetapi sebaran medali di cabor angkat besi kelas 49 kilogram putri tersebut akan berubah jika Hou Zhihui terbukti menggunakan doping.
Hal ini karena Badan Anti-Doping Dunia (WADA) dan International Testing Agency (ITA) memang turut andil dalam penyelenggaraan Olimpiade Tokyo 2020.
Seluruh atlet peserta Olimpiade Tokyo 2020 wajib lulus tes doping sebelum ataupun sesudah bertanding.
Hou Zhihui kini sedang menjalani pemeriksaan dan apabila terbukti positof menggunakan doping, ia dipastikan akan kehilangan posisi winner dan medali emas miliknya.
Sementara medali lifter India, Mirabai Chanu dan Windy Cantika Aisah akan dinaikkan satu tingkat.
Sementara, apa saja jenis-jenis doping yang dipergunakan oleh atlet? Yuk cari tahu dilansir dari science.org.au.
1. Stimulants
Stimulan adalah obat yang secara langsung mempengaruhi sistem saraf pusat dan mereka bekerja untuk mempercepat bagian otak dan tubuh, meningkatkan detak jantung, tekanan darah, metabolisme dan suhu tubuh pengguna.
Mereka digunakan oleh atlet untuk mengurangi kelelahan dan untuk meningkatkan kewaspadaan, daya saing, dan agresivitas.
Stimulan yang paling umum terdeteksi dalam tes anti-doping termasuk amfetamin, kokain, ekstasi dan methylphenidate (Ritalin).
2. Eritropoietin (EPO)
Jenis-jenis doping yang dipergunakan oleh atlet kedua adalah erythropoietin (EPO) dan telah lama menjadi obat pilihan bagi atlet ketahanan.
Meskipun digunakan dalam berbagai olahraga, ini paling sering digunakan dengan bersepeda.
EPO merangsang produksi sel darah merah di sumsum tulang dan mengatur konsentrasi sel darah merah dan hemoglobin dalam darah.
Ini berguna bagi para atlet, karena sel darah merah membawa oksigen ke sel-sel, termasuk sel-sel otot, sehingga memungkinkan mereka untuk beroperasi lebih efektif.
3. Steroid anabolik
Steroid anabolik adalah obat yang berasal dari testosteron dan ada dua jenis steroid androgenik anabolik.
Steroid eksogen adalah versi hormon testosteron yang dibuat secara sintetis. Zat-zat ini tidak dapat diproduksi secara alami oleh tubuh.
Steroid endogen adalah zat alami dalam tubuh manusia yang terlibat dengan jalur metabolisme testosteron.
Karena testosteron mempengaruhi pertumbuhan otot, meningkatkan kadarnya dalam darah dapat membantu atlet meningkatkan ukuran dan kekuatan otot.
L'Oreal Bersama Perdoski dan Universitas Indonesia Berikan Pendanaan Penelitian dan Inovasi 'Hair & Skin Research Grant 2024'
Source | : | Grid.ID,science.org.au |
Penulis | : | Cecilia Ardisty |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR