3. Adanya gangguan pada saluran kandungannya itu sendiri.
Amenore sekunder sendiri muncul karena ada tiga gangguan organ di atas.
WHO juga menyebut ada empat klasifikasi sehingga menyebabkan gangguan.
"Pertama, gangguan dengan hormon otak dan hormon ovarium yang rendah (hipogonadotropin-hipogonadism), gangguan dengan hormon otak dan hormon ovariumnya normal (normogonadotropin-normogonadism), gangguan hormon otak tinggi tapi hormon ovarium rendah (hipergonadotropin-hipogonadism), dan gangguan hiperprolaktinemia," ujar dokter Yassin.
Perempuan yang mengalami amenore sekunder, kebanyakan karena memiliki hormon ovarium yang normal, namun ada gangguan pematangan telur, atau interaksi poros dari hipotalamus-hipofisis-ovarium, seperti dalam kategori kedua.
Hal ini sering disebut sebagai polycystic ovary syndrome (PCOS) atau sindrom ovarium polikistik.
Oleh karena itu, Yassin menyarankan bagi perempuan yang mengalami siklus menstruasi tidak normal untuk segera memeriksakan ke dokter agar dapat segera ditangani permasalahannya sesuai penyebab gangguan.
Source | : | Nakita.ID |
Penulis | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR