Nakita.id - Nama Zara Adhisty lagi-lagi menjadi perbincangan publik.
Kali ini, Zara Adhisty jadi buah bibir lantaran tersebar video mesranya dengan Niko Al Hakim, mantan suami Rachel Vennya.
Zara yang baru berusia 18 tahun tampak begitu dekat dengan Niko yang berusia 27 tahun.
Di balik segala kontroversinya, Zara nyatanya menorehkan banyak prestasi.
Zara memulai kariernya ketika menjadi anggota girl band JKT 48 di tahun 2016.
Sejak saat itu, namanya melambung karena bakatnya dalam seni peran.
Zara telah membintangi banyak film bergengsi seperti Dilan 1990, Keluarga Cemara, Dua Garis Biru, Mariposa, dan masih banyak lagi.
Di usia remajanya, Zara berhasil meraih penghargaan bergengsi seperti Indonesia Movie Actors Awards 2019 dan 2020, Piala Maya 2018, dan masih banyak lagi.
Melansir kanal YouTube CXO Media yang tayang beberapa waktu lalu yang dipandu Putri Tanjung, Zara Adhisty mengungkapkan pesan dari sang ibunda yang selalu ia pegang teguh selama menjalani karier sebagai artis.
"Mama selalu bilang sama aku 'Jangan pernah ngerasa puas. Harus nginjek tanah. Nggak ada yang nggak mungkin kalau kita niat'," terang Zahra.
Tak bisa dipungkiri bahwa Zara kerap mengalami hal-hal yang membuatnya sempat down.
Zata menganggap masalah tersebut adalah bagian dari proses.
"Kata mamam kalau kita lagi down itu termasuk bagian dari sebuah proses. Jadi nggak mungkin bagi kita mencapai tujuan mulus-mulus aja," ucapnya.
Putri Tanjung lantas membahas tentang usia Zara yang begitu muda saat memulai karir di dunia hiburan.
Zara beranggapan bahwa umur tidak menentukan kedewasaan.
"Kedewasaan itu nggak bisa dilihat dari umur aja. Bukan karena kita beda umur kita nggak bisa berdiskusi untuk mewujudkan semua hal," ujar perempuan berzodiak Cancer tersebut.
Zara berpendapat, bahwa untuk menjadi sukses tak selalu harus menunggu tua.
"Sebagai generasi Z pun aku merasa kalau bisa sukses di usia muda kenapa harus nunggu tua," tuturnya.
Artis cantik tersebut lantas diminta untuk memberikan tanggapan mengenai curhatan warganet yang mengaku merasa tidak nyaman dengan kegiatan di organisasi dan ingin melepaskan.
Zara begitu antusias menanggapinya karena apa yang dirasakan warganet tersebut pernah juga dialami Zara.
"Aku waktu itu sih ngadepinnya kalo kita lagi stag(nan) dalam satu masalah, karena kalo misalnya untuk kerjaan atau kegiatan itu nggak bisa dipaksain sebenernya,"pendapat Zara.
"Apalagi kalo kita ngerasa nggak nyaman walaupun itu passion kita, kalo nggak nyaman, tinggalin. Masih banyak yang lain yang mungkin akan lebih cocok," imbuhnya.
Zara bahkan memotivasi bahwa bisa saja nanti ada pekerjaan atau kegiatan yang tak terduga ternyata sangat cocok dengan diri.
"Kadang yang nggak kita sangka, itu yang cocok sama kita," ucap Zara.
Source | : | YouTube |
Penulis | : | Kirana Riyantika |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR