Nakita.id - Saat hamil, beberapa ibu merasakan ada Air Susu Ibu (ASI) keluar dari payudaranya.
Jangan khawatir, Moms karena itu menjadi pertanda bahwa Moms sudah siap untuk menyusui bayi setelah melahirkan nanti.
Ketika hormon tubuh bekerja memproduksi ASI, Moms mungkin memperhatikan ada tetes-tetes ASI yang keluar.
Baca Juga: Masih Banyak yang Belum Tahu, Ini Dia 4 Cara Mudah Mengetahui Tanda Bayi Cukup ASI
Lalu, kapan ibu hamil mulai memproduksi ASI?
Melansir Baby Center, ibu hamil mulai memproduksi ASI dalam sejumlah kecil ketika memasuki usia 3 atau 4 bulan kehamilan.
Moms mungkin memperhatikan bahwa payudara tampak membesar dari sebelumnya.
Ini menunjukkan bahwa ada perkembangan kelenjar susu.
ASI yang keluar saat hamil jadi pertanda baik, karena tandanya Moms siap menyusui bayi.
Sebagian besar ibu hamil mengeluarkan ASI di minggu-minggu terakhir kehamilan, sebelum persalinan.
Bahkan, beberapa ibu hamil mengalami ASI keluar ketika usia kehamilannya ada di trimester kedua.
Tak masalah bila ASI siap ketika Moms hamil di trimester kedua, karena bisa menyediakan ASI meski nanti mengalami persalinan lebih awal.
Beberapa ibu hamil terkadang bingung, karena cairan yang keluar tidak berwarna putih, melainkan tampak kuning kental.
Cairan kekuningan tersebut merupakan kolostrum, Moms.
Kolostrum adalah cairan kaya protein dan kaya antibodi yang diproduksi tubuh Moms untuk bayi yang baru lahir.
Kadang-kadang disebut "foremilk" karena keluar sebelum ASI benar-benar matang.
ASI atau kolostrum yang keluar di masa-masa kehamilan mungkin membuat Moms merasa tak nyaman.
Moms dapat menggunakan breast pad yang diselipkan ke bra untuk mencegah ASI merembes ke baju.
Moms patut bersyukur apabila tubuh sudah memproduksi kolostrum.
Karena ini adalah makanan pertama yang sempurna untuk bayi, banyak yang menyebut ini sebagai "emas cair".
Baca Juga: Ternyata Begini Perkembangan hingga Kebutuhan ASI Bayi 4 Bulan
Kolostrum jadi sumber nutrisi ideal untuk bayi baru lahir.
Sifatnya yang mudah dicerna bisa memperbaiki pencernaan bayi.
Kolostrum bisa memicu perkembangan mikrobia sehat pada usus bayi.
Biasanya, bayi baru lahir masih memiliki mekonium dalam saluran cernanya, dengan mengonsumsi kolostrum maka bisa membantu mengeluarkan mekonium tersebut.
Mengeluarkan mekonium dari saluran cerna bayi bisa mengurangi risiko penyakit kuning.
Selain itu, kolostrum bisa melindungi bayi dari infeksi.
Source | : | baby center |
Penulis | : | Kirana Riyantika |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR