Nakita.id - Pernahkah Moms mendengar peringatan yang melarang orang untuk makan mi instan setiap hari?
Banyak kabar yang beredar jika seseorang makan mi instan setiap hari bisa mengakibatkan masalah serius untuk kesehatannya.
Bahkan ada pula yang berkomentar jika makan mi instan setiap hari bisa menyebabkan pelengketan usus dan usus buntu menjadi terinfeksi.
Namun benarkah isu-isu tersebut?
Menurut dr. Ari Fahrial Syam, SpPD-KGEH, hal tersebut sama sekali tidak benar alias hoaks.
"Nggak, itu hoaks. Nggak mungkin mi instan bikin usus buntu," ucap dr Ari dikutip dari Kompas.com.
"Kalau (bikin) usus lengket ya nggak juga," tambah dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia ini.
Makan mi instan setiap hari tidak ada kaitannya sama sekali dengan usus buntu maupun pelengketan usus.
Meski begitu, memang ada dampak negatif untuk tubuh jika setiap hari hanya mengonsumsi mi instan.
Konsultan penyakit lambung dan pencernaan ini mengatakan, pada prinsipnya jika seseorang hanya mengonsumsi mi instan setiap hari tanpa diberi asupan gizi yang lain, risiko yang mungkin dialami adalah gizi buruk.
"Mi (instan) kan komponen zat gizinya enggak lengkap, dia lebih banyak karbohidratnya. Kemudian jika bumbu masuk semua, garamnya kan cukup tinggi, itu enggak bagus untuk hipertensi. Jadi kalau hanya mengandalkan makan mi doang, gizinya kurang," ujar dokter Ari.
Makan mi instan setiap hari akan menyebabkan tubuh kekurangan asupan protein, vitamin, dan serat baik untuk tubuh.
Mi instan juga banyak mengandung karbohidrat yang tidak baik dikonsumsi secara berlebih.
"Kalau kebanyakan karbohidrat juga nggak bagus," ucap dokter Ari.
Makan mi instan dalam porsi yang wajar dan normal sebetulnya aman dan tidak menyebabkan penyakit serius untuk tubuh.
Mi instan yang saat ini dijual di pasaran sudah terjamin keamanan pangannya.
"Namun yang jadi masalah adalah, bagaimana kita mengonsumsi mi instan sebagai apa. Kalau kita menjadikan mi instan sebagai makanan pokok sehari-hari, ya jelas kita akan kekurangan gizi karena protein dan yang lain-lainnya kurang," ungkapnya.
Adi menyarankan agar masyarakat tetap mengonsumsi lauk pauk bergizi walau makan mi instan.
Jangan sampai hanya makan mi instan saja tapi tidak dikombinasikan dengan protein yang penting bagi kesehatan.
"Harus dikombinasikan dengan protein. Ya tahu, tempe, ayam, dengan sayur juga," jelasnya.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Aulia Dian Permata |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR