Alergi cairan mani
Nah, ada pula mama yang tidak hanya alergi terhadap sel sperma suami, tetapi juga alergi terhadap cairan mani (semen) suaminya.
Pada alergi, cairan mani ini gejala mama akan lebih hebat. Ada yang merasakan gatal dan panas pada organ intimnya, bahkan hingga mengalami pembengkakan dan perlukaan hebat pada vaginanya setelah berhubungan intim.
Reaksi alergi dan perlukaan ini kadang terlihat seperti infeksi jamur, yang mengakibatkan penanganannya tidak sempurna.
Untuk memastikan ada tidaknya alergi sperma, Mama tentu perlu berkonsultasi pada dokter kebidanan dan kandungan yang akan menggali kemungkinan alergi sperma ini dari riwayat penyakit dan pemeriksaan fisik.
Berkaitan dengan infertilitas, pemeriksaan laboratorium untuk melihat ada tidaknya antibodi anti-sperma (ASA) yang terbentuk akibat alergi ini tidak banyak dianjurkan lagi.
Sebab, positif tidaknya pemeriksaan ini tidak merubah terapi infertilitas yang akan dilakukan.
Narasumber: Dr. Achmad Irawan, SpOG, dari Brawijaya Women and Children Hospital, Jakarta Selatan
Baca Juga: Ternyata Rahimku Menolak Sperma Suami, Sehingga Sulit Punya Anak
Serunya Van Houten Baking Competition 2024, dari Online Challenge Jadi Final Offline
Source | : | Nakita |
Penulis | : | Faras Handayani |
Editor | : | Dini |
KOMENTAR