Tabloid-Nakita.com - "Saya (28) baru USG untuk cek kondisi rahim, karena satu tahun menikah belum hamil. Ternyata ada kista di indung telur sebesar 3,8 x 3,4 cm. Saya diberi suplemen dan disuruh kontrol lagi setelah menstruasi. Berbahayakah kista di indung telur ini?" (Eva Farida, Sumater Utara)
Kista adalah suatu tumor yang berisi cairan, berasal dari suatu organ tubuh yang berubah sifat, isinya berupa cairan bening hingga padat. Semakin padat maka risiko keganasannya semakin tinggi, demikian juga bila semakin muda usia atau semakin tua usia, serta ukurannya lebih dari 10 cm.
Perlu dikenali faktor risiko terkena kista. Pada perempuan, kista sering berasal dari ovarium (indung telur) dengan faktor risikonya, antara lain: riwayat kista pada keluarga, terutama ibu; riwayat kista pada yang bersangkutan sebelumnya; obesitas; tidak punya anak (belum pernah hamil); pemakaian bedak di daerah kelamin pada masa bayi dan anak-anak; dan sering mengonsumsi junk-food atau
makanan yang dibakar.
Kista di indung telur Ibu termasuk kecil ukurannya (< 5 cm), tetapi harus diperhatikan karakteristik kista dan arus darahnya. Ibu perlu melakukan pemeriksaan USG transvaginal untuk menghitung volume kista, tebal dinding dan keteraturannya, tebal sekat (berisiko ganas bila lebih dari 3 mm), apakah ada bagian padat atau sudah padat semua.
Kemudian, juga perlu diperiksa arus darah (Doppler) pada kista, berisiko ganas bila tahanan pembuluh darah (resistensi indeks) kurang dari 0,4. Adanya cairan bebas (asites) dan peningkatan tumor marker Ca-125, juga meningkatkan risiko keganasan. Waktu terbaik untuk melakukan USG kista indung telur adalah pada saat haid, sebelum hari kelima.
Narasumber: Dr. Judi Januadi Endjun, SpOG, Subbagian Fetomaternal Departemen Obstetri dan Ginekologi FK UPN/RSPAD Gatot Subroto
KOMENTAR