Menjawab hal itu, Dr. Cynthia Gyamfi Bannerman, Ellen Jacobson Levine, dan Eugene Jacobson, Professor Kesehatan Wanita dalam kebidanan dan ginekologi di Colombia University Medical Center mematahkan pernyataan itu.
"Jika kalian ingin menjadi ultra-konservatif untuk situasi apa pun, paparan terhadap obat-obatan dengan menunggu hingga setelah trimester pertama adalah sesuatu yang dapat dilakukan," ujar mereka.
"Namun, tidak ada alasan dari konsesus ahli untuk melakukan hal itu," tambahnya.
Baca Juga: Mitos vs Fakta Kehamilan: Ibu Hamil Dilarang Naik Motor Agar Tak Keguguran, Benarkah?
Permasalahan utama mewarnai rambut saat hamil sebenarnya ialah apakah ada iritasi atau reaksi alergi yang potensial dari produk yang digunakan.
Namun menurut beberapa dokter ahli tersebut, tidak ada cukup bukti atau penelitian yang menyatakan bahwa mewarnai rambut selama kehamilan dapat membahayakan janin.
Meskipun ada beberapa penelitian yang pernah menghubungkan penggunaan pewarna rambut dengan risiko kanker tertentu, tetapi ada pula penelitian yang tidak menemukan asosiasi sama sekali.
"Jika ada kemungkinan bahwa zat kimia yang berpotensi beracun atau karsinogenik dapat mencapai janin yang sedang tumbuh, maka tidak ada yang akan melakukan penelitian untuk menemukan tingkat aman dan berisiko berbahaya bahkan pada satu janin," pungkasnya.
Source | : | Huffington Post |
Penulis | : | Diah Puspita Ningrum |
Editor | : | Diah Puspita Ningrum |
KOMENTAR