Bulan lalu, EMA juga telah mendaftarkan gangguan degenerasi saraf yang langka, sindrom Guillain-Barré (GBS), sebagai kemungkinan efek samping langka dari suntikan J&J.
Selain itu, untuk memenuhi kebutuhan vaksinasi dalam upaya mengendalikan pandemi ini, perusahaan ini juga telah mengupayakan pasokan vaksin Covid-19 yang dikembangkannya di Uni Eropa.
GBS juga ditambahkan EMA, sebagai salah satu efek samping vaksin yang langka dari vaksin AstraZeneca.
Kendati demikian, hingga saat ini, badan obat Eropa ini masih terus menyelidiki dan memantau laporan-laporan tersebut.
Vakin Covid-19 yang dikembangkan Johnson & Johnson dan AstraZeneca bersama Oxford, menggunakan teknologi pengembangan vaksin yang sama.
Meski teknologinya serupa, namun versi virus flu yang digunakan kedua jenis vaksin Covid-19 ini berbeda, dalam memberikan instruksi dalam memicu respons kekebalan tubuh.
(Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Badan Obat Eropa Sebut Tidak Ada Hubungan antara Gangguan Menstruasi dan Vaksin Covid-19")
Serunya Kegiatan Peluncuran SoKlin Liquid Nature French Lilac di Rumah Atsiri Indonesia
Source | : | kompas |
Penulis | : | Riska Yulyana Damayanti |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR