Sedangkan, menurut Bidan Yuli Astuti Setiasih, S,ST, Bdn, MMR, dari Rumah Sakit JIH, Sleman, Yogyakarta, Jawa Tengah, apabila tidak ada tindakan cepat, maka pandemi juga bisa membuat angka kekurangan gizi pada anak di Indonesia terus meningkat.
"Indonesia pada saat ini diperkirakan terdapat dua juta anak balita menderita gizi buruk dan lima juta anak balita menderita stunting. Dapat diperburuk dengan adanya pandemi Covid-19," ucap Yuli dalam wawancara eksklusif bersama Nakita.id, Rabu (3/8/2021).
"Jika tidak ada tindakan cepat yang dilakukan, kekurangan gizi pada balita secara global akan naik sebanyak 15% karena Covid-19," imbuhnya.
Bidan Yuli menegaskan, meski di tengah pandemi, seharusnya penanggulangan angka stunting juga harus tetap berjalan optimal.
"Berarti terdapat risiko peningkatan jumlah anak balita kurus, dengan adanya pandemi Covid-19 yang membuat sumber tenaga kesehatan difokuskan untuk penanganan pandemi. Masalah stunting berkaitan dengan masa depan anak bangsa, program penanggulangan stunting dalam era pandemi tetap harus berjalan dengan optimal," jelasnya.
"Kerja sama berbagai pihak terkait dibutuhkan agar program ini tetap berjalan lancar, sehingga angka stunting dapat diturunkan," pungkas Bidan Yuli.
4 Rekomendasi Susu Penggemuk Badan Anak yang Bisa Bikin Si Kecil Lebih Gemuk dan Sehat
Penulis | : | Shinta Dwi Ayu |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR