Nakita.id - Tahukah Moms jika membakar sampah di lingkungan perumahan bisa membawa sederet efek buruk untuk lingkungan dan kesehatan?
Kegiatan membakar sampah di lingkungan perumahan saat ini masih banyak ditemui di sekitar kita.
Kegiatan ini seharusnya sudah lama ditinggalkan karena membahayakan lingkungan dan merugikan tetangga.
Banyak orang berpikir bahwa membakar sampah bisa menjadi solusi praktis untuk menghilangkan sampah tersebut.
Seharusnya, sampah dikumpulkan dan dibuang ke tempat pembuangan akhir di area yang sudah disediakan oleh pemerintah.
Jika Moms masih menemui orang yang membakar sampah di lingkungan, Moms bisa ingatkan bahayanya.
Dilansir dari DNR Wisconcsin via Kompas.com, membakar sampah rumah tangga, plastik, dan kayu yang dicat bisa melepaskan bahan kimia beracun yang mencemari udara.
Udara yang tercemar bisa dihirup oleh manusia, hewan, serta terpapar ke tanah, permukaan air dan tanaman.
Tak hanya terhirup, residu sisa pembakaran sampah ini akan mencemari tanah dan air dalam tanah sehingga secara tidak langsung akan merusak ekosistem.
Bahan kimia tertentu yang dilepaskan lewat asap pembakaran sampah sangat berbahaya jika sampai terkonsumsi oleh manusia dan hewan.
Selain merusak tatanan ekosistem lingkungan, bau asap juga bisa berdampak pada cucian yang sedang dijemur dan udara menjadi kotor.
Salah satu jenis sampah yang paling berbahaya saat dibakar adalah sampah plastik.
Sampah plastik yang dibakar bisa melepaskan zat kimia paling berbahaya, yaitu dioksin.
Sisa dioksin yang termakan oleh hewan bisa membuat hewan tersebut menjadi sakit, loh Moms!
Polusi udara dari sampah rumah tangga yang dibakar secara langsung bisa membahayakan kesehatan manusia.
Orang yang terpapar polutan udara ini dapat mengalami iritasi mata dan hidung, kesulitan bernapas, batuk, dan sakit kepala.
Masalah kesehatan lain yang diperburuk oleh pembakaran sampah termasuk infeksi paru-paru, pneumonia, bronkiolitis dan alergi.
Bayangkan saja jika di sekitar lingkungan rumah masih ada bayi, atau orang yang sensitif terhadap polusi karena sakit tertentu, pasti akan sangat merugikan mereka.
Oleh sebab itu, sebaiknya hentikan kebiasaan membakar sampah di lingkungan tempat tinggal.
Pisahkan sampah non organik dan sampah organik, lalu buanglah sesuai pada tempatnya.
Hal ini juga bisa memudahkan pemulung yang ingin mendaur ulang sampah dan petugas kebersihan perumahan yang akan mengambil sampah dari lingkungan rumah.
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Aulia Dian Permata |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR