Nakita.id - Vaksinasi covid-19 sedang digalakan pemerintah agar seluruh rakyatnya bisa mendapatkannya.
Vaksin covid-19 ini diperuntukkan mulai dari usia 12 tahun hingga lansia.
Mulanya vaksinasi dikelompokkan terlebih dahulu seperti guru, wartawan, lansia, dan lain sebagainya.
Kini semua orang bisa mendapatkan vaksin covid-19 di dekat tempat tinggalnya.
Bahkan terdapat fasilitas vaksinasi covid-19 door to door.
Di mana seseorang tidak perlu keluar rumah melainkan didatangkan langsung oleh tenaga medis.
Lokasi vaksinasi covid-19 door to door salah satunya di daerah Depok, tepatnya Sawangan.
Dan ternyata ada seorang lansia yang sampai menangis karena ternyata tidak bisa mendapatkan vaksin covid-19.
Lansia tersebut bernama Evi yang ternyata menjadi salah satu orang yang tidak bisa mendapatkan vaksin covid-19.
"Sedih saya gak divaksin. Dari awal saya kepengin divaksin," ucap Evi dalam tayangan youtube KOMPAS TV.
Baca Juga: Korban Hoaks Memang Nyata, Satu Keluarga Bernasib Seperti Ini Usai Ogah Suntik Vaksin Covid-19
Evi mengaku tahu bahwa akan ada vaksinasi covid-19 door to door sejak malam harinya.
Dan ia senang karena akan mendapatkan vaksin mengingat sudah menantinya.
Evi menginginkan vaksin covid-19 ini mengingat saat ini sedang ada virus corona dan khawatir terpapar.
Tapi ternyata saat didatangi polisi dan tenaga medis, Evi tidak bisa mendapatkan vaksin covid-19.
"Memang saya punya asma turunan, ada gula juga saya penyakit gula," ucap Evi.
Dan Evi mengakui memang di bulan ini kondisi kesehatannya sedang tidak stabil.
Evi mengaku bahwa anak dan menantunya sudah mendapatkan vaksin covid-19, hanya tersisa dirinya dan ia berharap bisa sembuh terlebih dahulu kemudian mengikuti vaksinasi.
Tien Henny selaku salah satu tenaga medis yang bertugas dalam vaksinasi door to door menjelaskan kondisi Evi yang sebenarnya.
Rupanya kondisi kesehatan Evi cukup parah dan kronis.
Baca Juga: Ahli Langsung Klarifikasi, Kebenaran Vaksin Covid-19 Membuat Tubuh Terhubung dengan Bluetooth 5G
"Diabetnya juga tinggi, ginjalnya juga kena, jantungnya juga sudah kena, tapi diabetnya juga kena itu yang mengakibatkan dia tidak bisa vaksin," jelas Tien.
Tien mengaku bahwa meskipun warga memiliki keinginan tinggi untuk vaksin, tetapi tetap tidak bisa dilakukan vaksinasi kalau kondisi kesehatannya tidak memungkinkan.
Mengatur Jarak Kelahiran dengan Perencanaan yang Tepat, Seperti Apa Jarak Ideal?
Source | : | YouTube |
Penulis | : | Gabriela Stefani |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR