Setiap travel harus Pcr! Betapa kayanya Rumah sakit dan klinik! Amin," tulis Hotman.
Unggahan akun Hotman Paris itu pun menuai beragam komentar dari warganet.
Kritik serupa banyak diungkapkan warganet di kolom komentar akun Instagram Hotman.
"Thankyou for speaking up tulang..," komentar @margarethsiagian.
"Rakyat di sana diperlakukan sbg rakyat... bukan sbg 'peluang pasar'..," tulis @susirian1602.
"Harga mahal..bantuan dinkorup...pejabat jualan obat..ppkb TKA masuk...tapi di bilang konspirasi gak mau.....lalu apa ini namanya?," komentar @indra-tiga.
Baca Juga: Kapan Waktu yang Tepat Untuk Tes Antigen dan PCR Agar Hasilnya Akurat?
Setali tiga uang, kritik Hotman Paris tersebut ternyata juga sempat dilakukan oleh Asosiasi Massa Buruh.
Wakil Sekjen DPP Konfererasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI), Arnod Sihite menyebut pihaknya telah menerima banyak keluarhan soal mahalnya biaya tes PCR.
Padahal, kata dia, biaya PCR murah bisa membantu masyarakat dan dinilai penting untuk meningkatkan testing.
"Coba bayangkan saja bagaimana baik pekerja atau pengusaha tentu sangat dirugikan jika ada kasus Covid di tempat kerja lalu dengan biaya sendiri atau perusahaan untuk lakukan PCR," ujar Arnod, dikutip dari Tribunnews.com, Rabu (11/8/2021).
"Itu pun belum lagi kalau setelah PCR ulang bisa beberapa kali untuk mengetahui Negatif dan positif. Sekarang harga PCR di kita sekitar Rp 574 ribu itu pun harga promo."
Source | : | Sosok.id |
Penulis | : | Gabriela Stefani |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR