Menurut ahli gizi dari Fakultas Ekologi Manusia (FEMA) Institur Pertanian Bogor, Ahmad Sulaeman, terong mengandung senyawa toksikan alami yang disebut solanin yang termasuk senyawa glikoalkaloid.
Solanin ini merupakan salah satu bagian dari mekanisme perlindungan terong terhadap serangan hama.
Sebenarnya, kandungan solanin pada terong umumnya rendah, yakni berkisar 11 miligram setiap 100 gram terong.
Namun, terong yang masih muda atau dipetik sedari dini memiliki kandungan solanin yang paling besar.
Terlalu banyak mengonsumsi terong mentah bisa membuat Moms mengalami efek gastrointestinal.
Gastrointestinal ini disebabkan karena keracunan solanin.
Efek gastrointestinal dalam medis adalah pendarahan pada saluran cerna.
Gejala seseorang mengalami gastrointestinal diantaranya terlihat lesu, diare disertai darah, demam tinggi, serta merasa kesakitan.
Source | : | Sajian Sedap,WebMD |
Penulis | : | Kirana Riyantika |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR