Nakita.id - Terong jadi salah satu jenis sayuran yang kerap dikonsumsi masyarakat Indonesia.
Biasanya, terong diolah dengan cara digoreng, direbus, ditumis, atau dibuat sambal.
Selain rasanya yang menggugah selera, terong juga cenderung memiliki harga terjangkau yang aman di kantong para Moms.
Bila sebagian besar orang mengonsumsi terong yang dimasak terlebih dahulu, ternyata beberapa orang menyukai menyantap terong dalam keadaan mentah.
Terong mentah kerap dijadikan lalapan yang dipadukan dengan sambal atau masakan lainnya.
Bagi para Moms yang menyukai terong mentah mulai sekarang sebaiknya mengurangi kebiasaan tersebut.
Sebab, melansir Sajian Sedap, mengonsumsi terong mentah bukanlah hal bijak.
Menyantap terong mentah disebut-sebut bisa menyebabkan keracunan.
Menurut ahli gizi dari Fakultas Ekologi Manusia (FEMA) Institur Pertanian Bogor, Ahmad Sulaeman, terong mengandung senyawa toksikan alami yang disebut solanin yang termasuk senyawa glikoalkaloid.
Solanin ini merupakan salah satu bagian dari mekanisme perlindungan terong terhadap serangan hama.
Sebenarnya, kandungan solanin pada terong umumnya rendah, yakni berkisar 11 miligram setiap 100 gram terong.
Namun, terong yang masih muda atau dipetik sedari dini memiliki kandungan solanin yang paling besar.
Terlalu banyak mengonsumsi terong mentah bisa membuat Moms mengalami efek gastrointestinal.
Gastrointestinal ini disebabkan karena keracunan solanin.
Efek gastrointestinal dalam medis adalah pendarahan pada saluran cerna.
Gejala seseorang mengalami gastrointestinal diantaranya terlihat lesu, diare disertai darah, demam tinggi, serta merasa kesakitan.
Keracunan solanin ini bisa dirasakan manusia bila mengonsumsi sekitar 2 sampai 5 miligram solanin per kilogram berat badan.
Bagi orang dewasa yang beratnya 60 kg, harus mengonsumsi 120 hingga 300 mg solanin atau 1 kg terong baru bisa keracunan.
Melansir WebMD, solanin juga bisa memperparah peradangan dan penyakit radang sendi.
Meski belum ada bukti ilmiah yang kuat mengenai kandungan solanin yang sedikit dapat memperparah peradangan, namun banyak laporan bahwa penyakit radang sendi jadi kambuh.
Jadi, sebaiknya bagi penderita radang sendi sebaiknya menghindari makan terong berlebihan.
Selain itu, terong juga bisa berbahaya bagi orang yang memiliki alergi terong.
Gejala alergi terong diantaranya ruam, pembengkakan wajah, gatal-gatal, dan suara serak.
Meski begitu, memasak terong bisa secara drastis menurunkan kandungan solanin.
Terong juga aman dikonsumsi asal dimasak atau dalam jumlah yang tidak berlebihan karena mengandung serat, protein, karbohidrat, vitamin A, vitamin C, vitamin K, dan folat.
Source | : | Sajian Sedap,WebMD |
Penulis | : | Kirana Riyantika |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR