Nakita.id - Bayi tabung merupakan suatu treatment khusus untuk pasangan yang mengalami masalah kesuburan atau sulit memiliki keturunan.
Ada beberapa artis yang sudah mengikuti program In Vitro Fertilization (IVF) atau bayi tabung, diantaranya Tia Ariestya.
Terkait treatment ini masih banyak isu-isu yang beredar di tengah masyarakat.
Mulai dari anak bayi tabung tidak secerdas anak lainya, atau berisiko lahir prematur dan lain sebagainya.
BACA JUGA: Jangan Buang Ampas Kopi, Ternyata Begini Manfaatnya untuk Kecantikan
Oleh karenanya, Nakita.id secara khusus menemui dr. Ivan R. Sini, dokter kandungan Rumah Sakit Bunda, Menteng, Jakarta Pusat yang juga sebagai yang juga President Commissioner PT Bundamedik, membahas hal tersebut.
1. Perempuan yang menjalankan program bayi tabung berisiko terkena kanker payudara?
Menurut dr. Ivan, risiko kanker payudara tidak akan meningkat hanya karena proses bayi tabung.
Ivan juga menyatakan, memang dalam menjalani proses bayi tabung seorang perempuan akan diberikan suntikan hormon tambahan.
BACA JUGA: Selamat Atas Lahirnya Anak Kedua Eva Anindita, Intip Fotonya!
"Namun bukan karena hal tersebut, perempuan yang menjalankan proses bayi tabung lantas bisa terkena kanker payudara, mungkin sebelumnya telah terdapat faktor pencetus lainnya seperti faktor keturunan," ungkapnya.
2. Anak bayi tabung mempunyai kesehatan yang lebih rendah dari anak lainnya?
Dokter Ivan juga menyebutkan anak bayi tabung sama saja dengan kebanyakan anak lainnya (anak dari konsepsi alami).
Embrio bayi tabung tidak akan membuatnya lebih rentan, atau lebih sehat, namun memang perkembangan kehamilannya harus selalu dipantau, karena bisa jadi proses kehamilan yang mempengaruhi kondisi seorang anak," lanjut Ivan.
BACA JUGA: Ingat Aktor Ganteng Pemeran 'Damarwulan'? Ia Diamankan Karena Narkoba
3. Jika proses bayi tabung gagal harus dikuretase?
Ivan menjelaskan partikel embrio masih berukuran sangat kecil.
"Embrio yang menjadi 'cikal bakal' janin pada bayi tabung hanya berukuran seperti partikel debu. Jika mengalami kegagalan kehamilan, perempuan tidak perlu dilakukan kuretase. Namun, memang untuk menghadapi program bayi tabung selanjutnya, memang harus menunggu dalam jangka waktu 3 bulan," tutup Ivan.
BACA JUGA :Jalani Program Bayi Tabung Kedua, Begini Cerita Tya Ariestya
Penulis | : | Nia Lara Sari |
Editor | : | Kusmiyati |
KOMENTAR