Nakita.id - Di setiap kendaraan terutama mobil biasa kita temui sebuah tombol dengan simbol segitiga di tengahnya.
Dads pasti tahu bahwa itu adalah tombol untuk menyalakan lampu hazard yang bisa digunakan dalam keadaan tertentu.
Dads mungkin kerap menemui kendaraan terutama mobil yang menyalakan lampu hazard di jalan.
Namun, kebanyakan orang menggunakannya tidak sesuai dengan fungsi yang sebenarnya.
BACA JUGA: Catat, 10 Hal Ini Berbahaya Jika Dilakukan Saat Sedang Lelah
Seperti yang telah diketahui, lampu hazard memiliki fungsi utama sebagai lampu isyarat.
Seharusnya lampu ini berfungsi untuk penanda keadaan daurat yang dialami oleh pengemudi kendaraan.
Misalnya seperti saat mobil mogok, terjadi kecelakaan lalu lintas, atau sedang mengganti ban.
Tapi, tak jarang kita temui pengendara yang menyalakan lampu hazard saat cuaca sedang hujan.
Mungkin, pengendara terseut beranggapan dengan menyalakan lampu hazard akan memberi tanda atau isyarat pada pengemudi lain karena jarak pandang yang mulai terbatas.
Sayangnya, hal tersebut adalah kesalahan besar dan justru berbahaya, Dads.
"Menyalakan lampu hazard ketika mengemudi di waktu hujan itu akan membingungkan pengendara lain," kata Marcell Kurniawan, Training Director The Real Driving Center seperti dikutip dari Kompas.com.
Sependapat dengan Marcell, Jusri Pulubuhu, pendiri Jakarta Defensive Driving Consultant (JDDC), menilai, menyalakan lampu hazard saat hujan deras bisa membahayakan pengendara lain, terutama yang ada di belakang karena dapat mengganggu konsentrasi.
"Jarak pandang minim saat hujan deras. Jika sampai ada yang menyalakan hazard, tentu ini bisa membuat pandangan menjadi silau hingga hilangnya konsentrasi," kata Jusri seperti dikutip dari GridOto.com.
Menurutnya, pengemudi cukup menggunakan lampu utama atau lampu senja saja saat hujan.
Selain itu, pengemudi juga harus berhati-hati dan memperlambat laju kendaraan serta menjaga jarak aman dengan kendaraan lain.
Tak hanya kesalahan penggunaan lampu hazard saat hujan saja, pengemudi juga banyak melakukan kekeliruan dalam penggunaan lampu tersebut sehari-harinya.
BACA JUGA: Tulis Pesan Menyentuh, Anak Donna Agnesia Bikin Warganet Terharu
Berikut beberapa kebiasaan menggunakan lampu hazard yang tidak sesuai dengan fungsinya berdasarkan data dari Divisi Humas Mabes Polri.
1. Memberi tanda lurus di persimpangan
Saat hendak lurus di persimpangan jalan, Dads tidak perlu menyalakan lampu hazard.
Karena dengan tidak menggunakan atau menyalakan lampu sein berarti Dads sudah menandakan akan berjalan lurus.
2. Saat berada di lorong yang gelap
Misalnya Dads sedang memasuki terowongan, lampu hazard tidak perlu dinyalakan karena tidak memiliki efek apa pun.
Dads hanya perlu menyalakan lampu senja atau lampu utama, karena lampu merah di belakang mobil sudah menyala yang artinya memberi tanda bahwa ada mobil di depan.
3. Ketika kondisi berkabut
Saat dalam kondisi berkabut, Dads cukup menyalakan lampu kabut (fog lamp) yang berwarna kuning atau lampu utama saja.
BACA JUGA: Setelah Kehilangan Salah Satunya Bayinya, Marissa Nasution Mulai Pulih dan Kerja Lagi
Nah, itu tadi beberapa kesalahan yang mungkin biasa Dads lakukan saat menggunakan lampu hazard.
Mulai sekarang, sebaiknya hindari penggunaan lampu hazard seperti di atas agar terhindar dari bahaya.
Dan gunakanlah lampu hazard hanya dalam keadaan darurat saat mobil Dads bermasalah dan membutuhkan pertolongan.
Source | : | GridOto.com,Kompas.com |
Penulis | : | Maharani Kusuma Daruwati |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR