Nakita.id - Dukungan dari suami dan keluarga merupakan hal yang sangat penting untuk ibu menyusui.
Tanpa disadari terkadang perkataan dari orang sekitar bisa mengganggu kondisi emosi ibu menyusui.
Belum lagi ditambah banyaknya mitos beredar yang ditekankan kepada ibu menyusui untuk harus diikuti.
Dan ibu menyusui jadi terpakasa mengikutinya mengingat hal ini dilontarkan oleh orangtua sendiri atau mertua.
Nah, di sinilah peran Dads untuk mendukung ibu menyusui dan melindungi dari omongan-omongan yang tidak baik.
Seorang konselor laktasi sekaligus ketua umum AIMI Nia Umar S.Sos, MPH, IBCLC dalam wawancaranya bersama Nakita.id menjelaskan bahwa 50% keberhasilan ibu menyusui ditentukan dari dukungan pasangannya alias Dads.
Saat ibu mulai menyusui akan ada berbagai macam tantangan menyusui yang akan dialami seperti harus WFH akibat pandemi, pekerjaan rumah menumpuk, hingga harus mengurus anak yang lebih besar kalau memilikinya.
Di samping itu, komentar negatif atau mitos seputar ASI yang beredar juga bisa menurunkan kepercayaan diri ibu menyusui.
"Kadang-kadang eyang ini sayangnya luar biasa sama cucunya jadi karena sayang banget kadang-kadang memberikan komentar, memberikan dukungannya kadang-kadang missleading, gak tepat. Kadang-kadang komentar-komentarnya malah menurunkan kepercayaan diri ibu," jelas Nia.
Ketika kepercayaan diri ibu menyusui menurun, maka suasana hati Moms juga memburuk.
Sementara untuk menyusui butuh hormon oksitosin yang bisa bekerja ketika ibu menyusui bahagia dan rileks sehingga ASI menjadi lancar.
Dan ketika ibu menyusui memiliki suasana hati tidak nyaman dan kesal akan membuat hormon oksitosin tidak bekerja dengan optimal sehingga kelancaran ASI bisa terganggu.
Tak henti di situ, ASI yang tidak lancar akan membuat ibu menyusui menjadi turun rasa percaya dirinya karena bayi rewel atau ASI yang tidak banyak.
"Awalnya komentar-komentar sedikit lamal-ama ibunya sedih tambah sedih lalu produksinya mulai turun. Dia mudah capek tambah turun lagi. Itu menjadi bola salju masalahnya menurun-menurun akhirnya membuat payudaranya badannya pelan-pelan mengurangi produksi ASI," jelas Nia.
Jadi di sinilah peran Dads untuk mendukung dan melindungi dari hal-hal yang bisa menurunkan rasa kepercayaan diri Moms.
Nia menyarankan Dads untuk memposisikan diri seperti seorang pengacara untuk Moms.
Perlu Dads ketahui bahwa saat Moms baru saja melahirkan hormonnya cenderung naik dan turun.
Baca Juga: Apakah Benar ASI Ampuh Cegah Covid-19? Begini Penjelasan WHO
"Dari situ mungkin kalau mendengar celetukan yang mungkin sebenarnya komentar sedikit tapi nyampenya di perasaan nyes banget,"
"Itu tuh perlu dibantu untuk bisa membentengi komentar-komentar seperti itu," jelas Nia.
Benteng dari Dads dari komentar-komentar seperti itu bisa membuat Moms dan orang sekitarnya satu visi dan misi selama menyusui.
"Memang dukungan keluarga itu penting sekali dan kalau bisa satu keluarga kompak supaya sevisi dan semisi agar ibu dan anak bisa menyusui dan menyusu," jelasnya.
Penulis | : | Gabriela Stefani |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR