Nakita.id - Bagi para penderita diabetes, kondisi saat kadar gula dalam darah terlampau tinggi bisa meningkatkan risiko komplikasi yang lebih serius di kemudian hari.
Biasanya penderita diabetes mengalami kondisi lonjakan gula darah tinggi di pagi hari.
Kenaikan gula darah pada pagi hari ini juga disebut dengan fenomena fajar atau dawn effect.
Biasanya lonjakan gula darah terjadi antara pukul 02.00 - 08.00 WIB.
Hal ini terjadi karena tubuh yang bersiap untuk bangun di pagi hari akan melepaskan gelombang hormon yang bekerja melawan insulin.
Peran insulin yang tidak maksimal pada penderita diabetes memperparah kondisi ini.
Akibatnya terjadi lonjakan kadar gula darah yang tinggi di pagi hari khususnya bagi semua penderita diabetes.
Padahal, lonjakan gula darah ini bisa rutin dirasakan setiap bagi oleh semua penderita diabetes dan bisa semakin buruk dari waktu ke waktu.
Dilansir dari WebMD, Moms bisa menurunkan gula darah di pagi hari tanpa obat, namun hanya dengan bahan alami yaitu cuka apel.
Cuka apel sudah lama direkomendasikan untuk melengkapi asupan bagi penderita gula darah tinggi atau diabetes.
Cuka apel ampuh untuk menjaga kadar gula darah dalam tubuh penderita diabetes.
Cairan asam ini bisa memoderasi kadar gula darah saat bangun tidur termasuk juga bisa mengurangi kadar gula darah setelah makan.
Cuka apel berperan untuk menekan proses sukrosa diubah menjadi glukosa dan fruktosa.
Bahan aktif yang ditemukan di dalam cuka apel adalah asam asetat yang bisa mengurangi tubuh menyerap zat pati dari karbohidrat.
Ini bisa menyebabkan tubuh tidak menyerap glukosa terlalu banyak agar gula darah tetap stabil.
Asam asetat juga bisa menunda pengosongan lambung meski lambung sudah cukup lama tidak diisi.
Nah, Moms bisa mengonsumsi satu sendok cuka apel yang sudah dilarutkan dalam segelas air sebelum tidur.
Namun, cuka apel sebaiknya tidak dikonsumsi bagi penderita diabetes yang juga memiliki masalah pada ginjalnya.
Selain mengonsumsi cuka apel, kadar gula darah di dalam tubuh juga bisa diturunkan dengan mengurangi konsumsi karbohidrat di malam hari.
Source | : | WebMD |
Penulis | : | Aulia Dian Permata |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR