Nakita.id - Psikolog Anak, Remaja, dan Keluarga Roslina Verauli mengatakan bahwa setiap anak memiliki mimpinya sendiri.
Mimpi ini terbentuk secara tidak langsung dari penghayatan anak akan kekuatan dan profil kepribadian diri mereka sendiri yang dibawa sejak lahir.
"Sejak lahir setiap orang memiliki potensi bawaan untuk mengembangkan bakat mereka masing-masing.
Bakat inilah yang kemudian akan diteruskan oleh anak sebagai mimpi," ujarnya saat ditemui di talkshow bertema Kenali Impian dan Kembangkan Bakat dari Generasi Alfa di Jakarta Selatan, Sabtu (24/2).
BACA JUGA: Riset: Berat Badan saat Hamil Dapat Ungkap Jenis Kelamin Bayi
Untuk itu, wanita yang akrab disapa Vera ini menghimbau bagi para orangtua agar peka memperhatikan bakat anak dan mendukung mimpinya.
"Banyak orangtua yang merasa gagal mengarahan mimpi anak.
Padahal coba diperhatikan kembali. Apakah benar itu mimpi anak? Ataukah jangan-jangan itu mimpi orangtuanya," ungkap Vera.
Vera menegaskan jika orangtua terlalu mengarahkan dan memaksakan anak maka akan ada bagian-bagian dari bakat dan impian anak yang terabaikan.
Jika hal ini berlangsung secara terus menerus maka anak dapat depresi dan bahkan menolak dirinya sendiri.
"Kadang karena orangtua tidak mengerti mimpi anak akhirnya mereka mengarahkan anak sesuai mimpi mereka, yang belum tentu itu adalah mimpi anak," tambahnya.
Nah untuk itu, Vera mengajak para orangtua untuk tidak menilai mimpi anak tetapi mengenalkan mimpi pada anak.
Adapun caranya yaitu sebagai berikut.
BACA JUGA: Duh! Puluhan Bayi Kembar Dipisahkan Sejak Lahir Demi Sebuah Eksperimen
Amati anak saat bermain
Menjadi orangtua memang selalu dituntut untuk peka.
Oleh karena itu, saat anak bermain sebaiknya Moms memperhatikan permainan seperti apa yang menjadi minat dan bakat mereka.
Di sela-sela waktu bermain Moms juga bisa membantu menceritakan pada anak kegiatan apa yang ia lakukan.
Hal ini dilakukan agar anak paham apa yang ia sukai dan kuasai.
Dengan begitu, ia pun menjadi lebih mudah dalam mengembangkan minat dan bakatnya.
"Jangan ragu memberikan kesempatan pada anak untuk bermain dan mencoba aktivitas sebanyak-banyaknya," ujar Vera.
BACA JUGA: Cara Mudah Kupas Buah Nangka Tanpa Lengket di Tangan, Hanya 2 Menit!
Bantu anak mengembangkan bakat
Setelah mengetahui bakat anak, segera bantu ia mengembangkan bakatnya.
"Fasiltasi kebutuhan bawaan anak untuk mengembangkan potensi diri agar dapat tercapai secara optimal," kata Vera.
Ada beberapa hal yang dapat dilakukan oleh orangtua, salah satunya dengan memasukan anak ke tempat les yang sesuai dengan bakatnya.
Namun yang perlu diperhatikan, jangan sampai orangtua membebankan anak dengan sejumlah les yang sebenarnya tidak terlalu dibutuhkan.
Cukup masukkan ia ke tempat les yang benar-benar sesuai dengan bakatnya.
BACA JUGA: Kebersihan Gigi Ibu Hamil Dapat Pengaruhi Risiko Keguguran Pada Janin
Ajak anak mengkuti lomba
Mengasah bakat anak saja tidak akan cukup jika ia tidak mencobanya diajang kompetisi.
"Bukan untuk membuat anak menang atau kalah.
Dengan berkompetisi anak akan memperoleh perubahan positif dari lingkungannya untuk membangun kepercayaan diri mereka atas kemampuannya dan menjadi bintang di masa depan," jelas Vera.
Untuk itu, Vera mengajak para orangtua agar tidak takut mengajak anak mengikuti lomba.
Sebab sekalipun ia gagal, orangtua memiliki kesempatan untuk mengenalkan anak dengan kekuatan dan kelemahan mereka.
"Jika dia gagal. Jangan bandingkan dia dengan anak lainnya.
Bandingkan dia dengan dirinya sendiri. Sebab semua anak berhak menjadi bintang diareanya masing-masing," pungkas Vera.
Kulkas Side by Side New Belleza 4 Pintu dari Polytron, Dirancang Khusus untuk Dukung Tren Gaya Hidup Modern
Penulis | : | Fadhila Auliya Widiaputri |
Editor | : | Gisela Niken |
KOMENTAR