Nakita.id - Bingung puting menjadi salah satu permasalahn yang kerap dialami oleh ibu menyusui.
Bayi yang mengalami bingung puting umumnya dikarenakan sempat tak mendapatkan ASI secara langsung dari payudara dalam waktu lama.
Biasanya karena ibu menyusui bekerja atau terpapar covid-19.
Hal ini membuat banyak ibu menyusui terpaksa harus memberikan ASI perah menggunakan dot kepada bayi.
Baca Juga: Pahami Cara Menyimpan dan Menghangatkan ASI Perah agar Awet dan Tetap Segar Diminum Si Kecil
Tetapi ketika ibu menyusui sudah berhasil sembuh dari covid-19 atau ada waktu libur di pekerjaannya, kemudian mencoba untuk menyusui bayinya kembali secara langsung ke payudara.
Sayangnya bayi jadi menolak bahkan rewel dan inilah kondisi Si Kecil alami bingung puting.
Rupanya untuk mengatasi bingung puting ini ada caranya.
Seorang konselor menyusui bersertifikat international sekaligus Ketua Umum AIMI Nia Umar S.Sos, MPH, IBCLC dalam wawancaranya bersama Nakita.id membagikan cara relaktasi untuk mengatasi bayi yang bingung puting.
Nia mengumpamakan relaktasi ini seperti sepasang kekasih yang kembali menjalin pendekatan usai hubungannya kandas sebelumnya.
"Itu kan perlu proses perlu saring percaya. Bener gak sih dia gak mutusin gua lagi bener gak yak," jelas Nia.
Artinya untuk memulai relaktasi, perlu saling percaya antara Moms dan Si Kecil.
"Ibunya harus percaya diri dan anaknya perlu percaya ibunya akan ada. Untuk itu perlu banyak interaksi antara ibu dan anak banyak skin to skin," jelas Nia.
Baca Juga: Ketahui Tips Memerah ASI yang Tepat Demi Siap Masuk Kerja Lagi Tanpa Khawatirkan Stok ASIP
Untuk bayi berusia di bawah 6 bulan, Nia menyarankan Moms lebih banyak menggendong dan melakukan skin to skin.
Buatlah suasana menyusui di ruangan yang redup dan gelap.
"Kemana-mana bareng, ngelakuin apapun bareng. Kalau perlu mandinya juga bareng pokoknya ibaratnya PDKT dipepet teruslah," ujar Nia.
Sementara untuk bayi berusia di atas 6 bulan, Nia mengakui memang lebih sulit tetapi ada beberapa tips yang bisa dilakukan.
Untuk relaktasi pada bayi berusia di atas 6 bulan, Nia mengakui perlunya bantuan oleh tenaga kesehatan yang memahami manajemen laktasi seperti konselor laktasi.
Hal ini karena konselor laktasi memiliki teknik atau alat yang bisa diberikan untuk memulai bayi kembali menyusu ke payudara.
"Ada bayi-bayi nyusu dikasih selang di payudara ibunya. Jadi disuplementasi tambahan. Nah itu semua teknik-teknik itu semua diajarkan sama tenaga-tenaga kesehatan dulu," jelas Nia.
Selain itu, konselor laktasi juga akan melihat bagaimana pendekatan antara Moms dan Si Kecil karena bisa berbeda-beda.
Dan Moms harus paham relaktasi ini bisanya diiringi dengan bayi yang lebih rewel sehingga Moms menjadi mudah stres.
"Untuk itu satu rumah harus kompak, kalau mau relaktasi gak bisa ibu sama anak aja serumahnya harus kompak, harus mendukung, harus berkomitmen, dan harus mendapat tenaga kesahatan yang mau membantu juga," jelas Nia.
Penulis | : | Gabriela Stefani |
Editor | : | Cynthia Paramitha Trisnanda |
KOMENTAR