Nakita.id - Banyak yang khawatir tentang kadar antibodi vaksin Covid-19 yang dikabarkan menurun seiring waktu.
Kadar antibodi vaksin Sinovac, misalnya dikabarkan menurun dratis setelah enam bulan pasca-suntikan dosis kedua.
Hal ini membuat banyak orang panik dan lantas buru-buru ingin melakukan vaksinasi dosis ketiga, padahal saat ini belum diperlukan.
Hanya tenaga kesehatan yang sudah diperbolehkan mendapat booster vaksin dosis ketiga.
Sementara, bagi masyarakat umum belum diperlukan lagi suntikan booster dosis ketiga.
Namun, benarkah antibodi yang diberikan oleh vaksin Sinovac menurun setelah 6 bulan dihitung dari dosis kedua?
Baca Juga: Moms, Yuk Kenali 4 Jenis Batuk Pada Anak dan Cara Meredakannya
Vaksin Sinovac saat ini menjadi salah satu vaksin yang paling banyak digunakan di Indonesia.
Vaksin ini memiliki nama Sinovac-CoronaVac yang dibuat oleh Sinovac China National Pharmaceutical Group.
Vaksin Sinovac digunakan dalam dua dosis yang diberi jarak minimal 28 hari antardosis.
Sinovac juga menjadi salah satu vaksin yang paling aman digunakan untuk ibu hamil dan anak usia 12-17 tahun.
Antibodi Sinovac Turun Usai 6 Bulan
Faktanya, vaksin sinovac tercatat memiliki nilai antibodi yang bagus yang dipercaya bisa membuat seseorang mampu melawan virus SARS-CoV-2 yang masuk ke dalam tubuhnya.
Kadar antibodi 28 hari setelah vaksin kedua adalah sebesar 39,6 sampai 49,1.
Angka tersebut sangat baik mengingat batas antibodi dinyatakan positif adalah 8.
Namun, penelitian terbaru juga menunjukkan bahwa antibodi tersebut menurun drastis seiring waktu.
Dalam waktu 6 bulan setelah vaksin kedua, kadar antibodi turun menjadi 4,1 - 6,7 saja menjadi di bawah batas normal.
Namun, belum ada studi lanjutan yang meneliti tentang efektivitas vaksin Sinovac setelah 6 bulan dosis kedua.
Dikutip dari Kompas.com, ada berita baik jika vaksin Sinovac diberikan booster ketiga.
Sebuah penelitian menunjukkan peningkatan kadar antibodi setelah diberi booster suntikan ketiga menjadi 143,1.
Dengan penelitian tersebut, booster vaksin Sinovac dosis ketiga mungkin diperlukan.
National Geographic Indonesia: Dua Dekade Kisah Pelestarian Alam dan Budaya Nusantara
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Aulia Dian Permata |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR