Nakita.id - Masakan berkuah memang terasa sangat nikmat jika disantap saat hujan.
Terlebih, jika makanan tersebut masih panas dan berkepul-kepul uap.
Rasa hangat yang tersebar ke dalam tubuh tentu membuat Moms merasa semakin menikmati masakan tersebut.
Baca Juga: Moms, Yuk Kenali 4 Jenis Batuk Pada Anak dan Cara Meredakannya
Namun, siapa sangka, ternyata mengonsumsi makanan yang masih panas justru bisa membahayakan tubuh.
Menyantap makanan saat masih panas bisa membuat bibir terlihat memerah dan membesar.
Akan tetapi, tidak hanya itu, masih ada dampak lain yang akan terjadi jika Moms sering mengonsumsi makanan yang terlalu panas.
Melansir dari sonora.id, berikut ini dampak buruk mengonsumsi makanan yang masih panas:
Terkikisnya email gigi
Email gigi merupakan lapisan terluar dan terkeras pada gigi.
Lapisan ini akan mudah terkikis jika Moms sering mengonsumsi makanan yang masih panas.
Akibat dari email gigi yang semakin terkikis juga menyebabkan gigi semakin sensitif.
Itulah mengapa gigi terasa lebih ngilu ketika Moms mengonsumsi beberapa jenis makanan atau minuman tertentu.
Mengonsumsi makanan yang masih panas juga dapat menyebabkan kerusakan gigi yang semakin parah, yaitu timbulnya gigi berlubang.
Iritasi lambung
Makanan panas juga berdampak pada organ pencernaan lainnya, seperti lambung.
Suhu yang terlalu tinggi dalam masakan dapat menyebabkan lambung iritasi dan juga adanya peningkatan asam HCL.
Dengan begitu, perut terasa kembung dan lebih begah dalam waktu yang lama.
Lidah melepuh
Tak ada salahnya jika mendiamkan terlebih dahulu makanan panas agar suhunya menjadi lebih hangat.
Salah satu risiko yang paling sering terjadi ketika makan-makanan yang masih panas adalah lidah yang melepuh.
Mengonsumsi makanan yang baru saja dimasak tentu akan berdampak pada lidah.
Lidah lebih rentan mengalami pecah-pecah yang dapat menimbulkan rasa perih.
Lidah juga akan terasa seperti terbakar setiap kali Moms makan.
Tidak hanya itu, mengonsumsi makanan saat masih panas juga menghilangkan kemampuan mengecap pada lidah secara permanen.
Source | : | Sonora.ID |
Penulis | : | Ruby Rachmadina |
Editor | : | Ratnaningtyas Winahyu |
KOMENTAR