Nakita.id - Cuti melahirkan adalah waktu yang diberikan perusahaan bagi setiap Moms untuk merawat Si Kecil di rumah.
Semakin lama waktu yang diberikan, waktu Moms bersama bayi semakin banyak.
Perawatan pun bisa dilakukan dengan lebih optimal.
Termasuk saat Moms harus memberikan ASI secara eksklusif selama 6 bulan.
Nah, menyoal lamanya cuti, lebih dari 175 negara di seluruh dunia memberikan fasilitas cuti dan juga tunjangan bagi karyawati yang melahirkan, termasuk di antaranya Mauritius, Libya, dan Arab Saudi.
Demikian menurut data tahun 2012 yang dipublikasikan oleh Institut Kesehatan dan Sosial Universitas McGill.
BACA JUGA : 3 Potret Penampilan Terakhir Sridevi Sebelum Tutup Usia, Masih Cantik dan Bugar!
Manakah dari negara-negara tersebut yang memberikan lama cuti terbaik atau terlama, juga disertai tunjangan saat cuti, berikut data dan angkanya:
10. Slowakia
Durasi cuti: 34 minggu (37 minggu untuk ibu tunggal dan 43 minggu untuk orangtua lengkap).
Upah cuti: 65 persen
Saat cuti melahirkan, orangtua (terutama ibu) bisa meninggalkan pekerjaannya tanpa mengorbankan fasilitas kerja.
Meski demikian, negara ini memiliki angka ibu bekerja dengan anak berusia kurang dari 6 tahun yang paling rendah di Uni Eropa.
9. Norwegia
Durasi cuti: 36-46 minggu
Upah cuti: 100 persen untuk cuti pendek, 80 persen untuk menambah masa cuti.
Negara ini pada tahun 1993 memperkenalkan jatah cuti melahirkan untuk para ayah selama 4 minggu, kemudian bertambah menjadi 12 minggu.
BACA JUGA : Riset : Ibu yang Melahirkan Anak Perempuan ASI-nya Lebih Banyak
8. Albania
Durasi: 365 hari
Upah cuti: 80 persen dari gaji untuk 150 hari setelah melahirkan dan 50 persen untuk sisanya.
Albania adalah negara agraris dengan pertanian skala kecil dengan jumlah karyawan sedikit.
Tetapi, mereka berani memberi cuti melahirkan selama setahun.
7. Kanada
Durasi: 52 minggu
Upah cuti: Ibu mendapat 55 persen untuk 17 minggu pertama, dan sisanya bisa dibagi antara ayah dan ibu dengan jumlah yang sama.
Meski begitu, Moms harus bekerja 600 jam dan membayar asuransi karyawan setahun sebelum mengajukan klaim untuk cuti melahirkan.
6. Bosnia-Herzegovina
Durasi: Setahun
Upah cuti: 82 persen untuk 30 hari pertama dan 75 persen untuk sisanya.
Negara pecahan Republik Yugoslavia ini sebenarnya secara ekonomi masih bergantung pada bantuan luar negeri.
Tetapi, angka kelahiran di negara ini sangat rendah, hanya 1,25 bayi per wanita, membuatnya berada di urutan 218 dari 224 negara.
5. Inggris Raya
Durasi: 52 minggu
Upah cuti: 90 persen dari gaji
BACA JUGA : Sedih, Kisah Ibu Kehilangan 3 Anaknya yang Ganteng karena Penyakit ini
4. Serbia
Durasi: 52 minggu
Upah cuti: 100 persen
Fasilitas cuti di negara ini memang sangat memuaskan, tetapi hanya 38,3 persen perempuan yang bekerja di luar rumah.
3. Denmark
Durasi: 52 minggu
Upah cuti: 100 persen
Untuk kedua kalinya, Denmark disebut sebagai negara dengan angka kebahagiaan tertinggi di dunia.
Negara ini memiliki angka wanita bekerja tertinggi kedua di Eropa dan memiliki tunjangan keluarga 4,2 persen dari pendapatan negara.
Selain itu, bayi berusia 6 bulan ke atas bisa dititipkan di daycare secara gratis jika ibu bekerja.
2. Kroasia
Durasi: Setahun
Upah cuti: 100 persen
Bahkan, setahun setelah ibu bekerja mengambil cuti melahirkan, mereka masih berhak untuk tidak kembali bekerja sampai anak berusia 3 tahun. Sebagai ganti pemasukan, biasanya mereka mencairkan uang asuransi kesehatan atau pensiun.
1. Swedia
Durasi: 420 hari
Upah cuti: 80 persen
Fasilitas cuti melahirkan di negara ini memang sangat murah hati. Bahkan, ibu bekerja bisa memperpanjang lagi masa cuti mereka dan sang ayah juga dapat jatah cuti selama 2 bulan.
Moms, Yuk Wujudkan Tubuh Sehat di Tahun Baru dengan Kesempatan Emas dari Prodia Ini!
Source | : | Kompas.com |
Penulis | : | Saeful Imam |
Editor | : | Saeful Imam |
KOMENTAR