Nakita.id - Apakah Moms pernah menemukan ada bercak putih atau kekuningan di celana dalam?
Biasanya noda ini terlihat jelas pada celana dalam berwarna gelap.
Jika Moms pernah mengalaminya, jangan khawatir karena ternyata banyak perempuan yang mengalami hal yang sama.
Banyak yang bertanya-tanya apakah munculnya bercak putih di celana dalam jadi pertanda adanya kelainan pada area Miss V?
Melansir Kompas.com, ternyata bercak putih itu bukanlah sesuatu yang perlu dikhawatirkan.
Ini merupakan reaksi normal pada keasaman Miss V.
Melansir iflscience.com, seorang pihak Vagina Museum memaparkan pendapatnya mengenai kemunculan bercak putih pada celana dalam.
"Kami mendapat banyak tanggapan dari orang-orang yang tidak tahu bahwa hal itu bisa terjadi. Atau komentar tentang mengapa hal itu terjadi? Ada juga yang merasa lega setelah mengetahui bahwa noda itu tak cuma dialami oleh dia saja," tulis pihak museum.
Pihak Vagina Museum menegaskan bahwa bercak putih bukan pertanda Miss V tidak bersih atau memiliki penyakit tertentu.
Bercak putih jadi reaksi wajar antara keasaman pada Miss V yang menempel pada kain.
Ini justru menunjukkan bahwa Miss V ada pada kadar keasaman yang baik.
Kadar keasaman yang baik bisa menjaga bakteri baik tetap hidup.
Selain itu, Miss V yang bersifat asam bisa mencegah berkembangnya infeksi bakteri dan jamur yang tidak sehat.
pH Miss V yang normal yaitu berkisar 3,8 sampai 4,5.
Miss V bisa menjadi semakin asam saat kondisi tertentu, seperti masa-masa menstruasi, sebelum pubertas, sampai setelah menopause.
"Kondisi ini meningkat selama ovulasi dan kehamilan karena peningkatan lendir serviks," ungkap konsultan ginekolog Dr Alex Eskander kepada Metro.co.uk pada tahun 2019 lalu.
"Saat terkena udara, cairan yang keluar dapat menodai pakaian dalam karena pengaruh oksidasi, warnanya kuning pupus," sebut dia.
Mungkin Moms penasaran, lalu bagaimana cara membersihkan Miss V yang baik supaya terjaga pH keasaman dan kebersihannya?
Melansir Bloom Obgyn, membersihkan Miss V dengan air adalah pilihan terbaik atau bisa menggunakan sabun khusus kewanitaan.
Hanya saja tidak disarankan membersihkan bagian dalamnya karena itu bisa merusak pH dan dapat menimbulkan iritasi serta infeksi.
Yang perlu diperhatikan adalah rutin mencuci vagina meski Moms sedang tidak mandi.
Hindari sabun dengan pengharum karena bisa mengganggu pH.
Jangan bersihkan sampai ke dalam vagina.
Setelah buang air kecil, bersihkan dari bagian depan ke belakang.
Lebih baik bersihkan vagina dengan air garam hangat untuk menghilangkan bakteri jahat.
Jangan lupa mengeringkan area vagina setelah mencucinya.
Source | : | Kompas.com,iflscience.com,Bloom Obygyn |
Penulis | : | Kirana Riyantika |
Editor | : | Poetri Hanzani |
KOMENTAR